Amir Timur, Sang Pedang Islam (Sword of Islam) yang mengislamkan klan Genghis Khan
Amir Timur adalah pendiri kerajaan Timurid dan pemimpin pasukan yang menaklukkan wilayah yang saat ini adalah Irak, Iran, Afghanistan, Pakistan, Azerbaijan, Georgia, Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, Kyrgystan, sebagian besar Turki dan Suriah dan bagian utara dan barat India. Diperkirakan untuk mencapai kejayaan, Amir Timur menewaskan 17 juta orang atau 5% populasi dunia masa itu. Meski turut mengislamkan banyak wilayah dan membangun peradaban Islam lewat arsitektur, Amir Timur kalah populer di mata umat Islam Indonesia dibandingkan Ottoman Turki.
Mungkin karena Amir Timur tidak berperang melawan Yerusalem. Amir Timur malah bersahabat pula dengan Perancis dan Spanyol yang saat itu sama-sama menganggap Turki sebagai musuh. Padahal dalam urusan menang-kalah, Amir Timur mengalahkan Ottoman Sultan Bayesid yang berujung pada kematian Bayesid dalam tahanan.
Boleh jadi darah Turki-Mongol yang mengalir di tubuhnya menjadi inspirasi atau lebih tepat, ambisi Amir Timur untuk membangun kebesaran kerajaan Genghis Khan, yang sudah meninggal seabad sebelum Amir Timur. Demi untuk berkuasa pula, Amir Timur menikahi keturunan Genghis Khan dan mengislamkan klan Borjigin, klan keturunan Genghis Khan.
Amir Timur adalah seorang tentara yang cakap. Rencana penyerangan digagas jauh-jauh hari dan didahului dengan propaganda. Sword of Islam adalah julukan yang ia klaim guna meraih simpati umat Islam. Amir Timur gagal menjadi penguasa wilayah Arab karena ia bukan keturunan Nabi Muhammad. Padahal soal kepandaian, Amir Timur bisa berbahasa Persia, Turki, dan Mongol.
Saat berkunjung ke Museum Tamarlane (Amir Timur) di Tashkent, Uzbekistan, saya sempat berfoto pake baju dan topi khas Uzbek dengan latar belakang lukisan Amir Timur. Museum ini menyimpan lukisan-lukisan yang indah menggambarkan kehidupan masa Amir Timur berkuasa. Ada pula Alquran cetakan pertama (tunggu ya). Perhatikan lukisan berjudul "Feast" yang aduhai semarak dengan musik, tarian dan sajian hidangan. Bahkan ada hidangan menyerupai babi guling pada pojok kiri bawah foto. Pada lukisan lain, kita melihat kegiatan agama ketika alim ulama mengajar kitab-kitab nabi kepada mualaf (mukanya seperti muka Tionghoa atau Mongolia).
Amir Timur meninggal pada tahun 1405, digantikan oleh anak keempatnya Shah Rukh (mungkin nama Shah Rukh Khan dari nama anak Amir Timur). Makamnya terletak di Kota Samarkand, yang dahulu adalah kota pemerintahan kerajaan Timurid. Amir Timur berhasil menjadikan Samarkand sebagai pusat peradaban Islam. Pada masa Amir Timur, seni arsitektur, sastra dan produksi buku sangat berkembang. (Monique Rijkers)
Foto: milik pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H