Lihat ke Halaman Asli

Monika Nia

Mahasiswa

Mahasiswa PMM4, Universitas Negeri Malang Kelompok C-TAR Mengeksplorasi Sejarah Kota Malang

Diperbarui: 1 Juli 2024   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo sobat merdeka,kami kelompok Cakrawala Nusantara(C-TAR) Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka batch 4 Universitas Negri Malang yang beranggotakan 24 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia  melakukan kegiatan Modul Nusantara sebagai bagian dari proram PMM dengan mengeksplorasi sejarah kota Malang  pada Sabtu, 24 Februari 2024 bersama dengan bapak Fauzan selaku dosen Modul Nusantara kami dan Mas Agung selaku LO serta salah seorang narasumber yakni Mbak Nimas.

Aktivitas dimulai di Monumen Tugu Kota Malang.Kesan pertama kami saat berada di kota Malang adalah memiliki udara yang sejuk,tenang dan bersih serta memiliki banyak sejarah.Bangunan di tempat ini memiliki corak mengarah ke Belanda. Di tempat ini,kami mendengarkan sejarah kota Malang yang di bawakan oleh mbak Nimas sambil menikmati pemandangan kendaraan yang berlalu lalang dan keindahan Balai Kota dan Tugu Kota Malang.  

Sebagai kota besar Kota Malang  sering dijuluki sebagai kota pendidikan karena di kota ini memiliki berbagai perguruan tinggi terbaik seperti Universitas Brawijaya,Universitas Negri Malang,UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Politeknik Negri Malang.Selain itu Malang juga merupakan kota pariwisata karena memiliki alam yang menawan serta udara yang cenderung sejuk.Kota Malang juga terlibat dalam  berbagai peristiwa bersejarah yang terjadi di Indonesia. Untuk menandai peristiwa tersebut,maka dibangunlah berbagai monumen dan tugu peringatan.Kota Malang mengoleksi banyak monumen dan tugu peringatan yang melambangkan peristiwa bersejarah,sejarah prapenjajahan Malang,capaian Kota Malang,dan lain-lain.

Kota Malang sama seperti kota-kota lain di Indonesia pada umunya baru tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintahan kolonial Belanda.Pada masa itu tata ruangan kota dirancang sedemikian rupa pleh pemerintahan Kolonial Belanda dengan tujuan utama memenuhi kebutuhan keluarga-keluarga Belada dan bangsa Eropa lainnya. "Pada tahun 1767,d Malang belum ada stasuin kereta api karena pada saat itu  Belanda memasuki kota dan saat itu kota penuh dengan kolonial Belanda dan sat itu belum ada bangunan modern seperti sekarang ini.Pada tahun 1869 awal mula terbentuknya mobilitas dimana saat itu Kota Malang mulai beroperasi kereta api dan sejak saat itu Kota Malang berkembang dengan pesat" ujar Mbak Nimas.Setelah mendengarkan sejarah Kota Malang,kelompok C-TAR bersantai bersama sambil menikmati pemandangan sekitar.

    




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline