Lihat ke Halaman Asli

Monika Maharani

Saya merupakan mahasiswa yang menyukai dunia anak dan pendidikan

Bimbingan Klasikal Experiental Learning dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa IX B SMP Negeri 2 Sewon

Diperbarui: 27 Oktober 2023   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kepercayaan diri penting dimiliki bagi setiap diri siswa. Adanya kepercayaan diri dalam diri siswa membuat siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik di kelas dan dapat bersosialisasi dengan warga di lingkungan sekolah. Siswa yang percaya diri di kelas dapat ditujukan dengan keberaniannya dalam berpendapat, bertanya, mengerjakan ujian secara mandiri, dan mau untuk bersosialisasi dengan teman-temannya. Akan tetapi tidak semua siswa memiliki kepercayaan diri yang baik. Berdasarkan hasil Analisis Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) beberapa siswa kelas IX B di SMP Negeri 2 Sewon ada yang belum memiliki kepercayaan diri baik. Permasalahan kepercayaan diri yang dialami oleh beberapa siswa kelas IX B apabila terus menerus dibiarkan tentu akan berdampak pada kegiatan pembelajaran dan tentunya berdampak juga dalam kegiatan bersosialisasi dengan teman-temannya.

Salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa adalah memberikan bimbingan klasikal dengan metode experiental lerning. Layanan klasikal ini telah dilaksanakan oleh Mahasiswa PPL PPG Prajabatan Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan yaitu Monika Maharani, S.Pd. dengan didampingi oleh Bapak Dr. Wahyu Nanda Eka Saputra, M.Pd., Kons.. Tujuan diadakan layanan ini adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas IX B. 

Dalam kegiatan bimbingan klasikal ini,  siswa diberi kesempatan untuk menceritakan pengalamannya terkait kegiatan-kegiatan kepercayaan diri maupun ketidakpercayaan diri serta siswa juga diberi kesempatan untuk bercerita faktor pendukung maupun penghambat dari kegiatan kepercayaan dirinya. 

Di pertengahan kegiatan,  mahasiswa PPL memberikan materi terkait kepercayaan diri dan memandu siswa untuk membuat mind mapping kelompok terkait contoh kegiatan kepercayaan diri, faktor pendukung atau penghambat, dan tips untuk percaya diri. Siswa aktif mengikuti kegiatan layanan dengan berdiskusi dan membuat mind mapping kelompok. Setelah mind mapping selesai, masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya dan siswa lain memberikan apresiasi. Sebelum layanan diakhiri, siswa diminta untuk mengisi lembar kerja peserta didik (LKPD) sebagai upaya untuk melihat keberhasilan layanan yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil analisis dari data LKPD diperoleh hasil bahwa sebagian besar siswa sudah mampu untuk menentukan cara agar dapat percaya diri di kelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline