Lihat ke Halaman Asli

Monika JelitaSiregar

Undergraduate Chemical Engineering Student at Jember University

Kolaborasi Tim Pengabdian Teknik Kimia UNEJ dan Desa Tanah Wulan :Pelatihan Pembuatan Alat Pembakaran dan Pencetakan Biobriket

Diperbarui: 6 November 2023   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

budita-6548a41841ed0f50791ebea2.jpg

[Sabtu, 10 September 2023 | 14.30]

Desa Tanah Wulan, Kecamatan Maesan, Bondowoso - Desa Tanah Wulan menjadi saksi pelaksanaan pelatihan penting tentang 

Pembuatan Alat Pembakaran dan Pencetakan Biobriket. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkenalkan teknologi ramah lingkungan kepada warga desa dalam rangka mendukung upaya pelestarian alam dan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dengan memanfaatkan limbah-limbah yang ada disekitar masyarakat.

Ibu Ditta Kharisma Yolanda Putri selaku dosen ketua Tim Pengabdian Desa Binaan Unej menyampaikan bahwa selama tiga bulan terakhir, Tim Pengabdian Desa Binaan Unej telah melakukan pendampingan pengembangan inovasi pembuatan alat pembakaran dan pencetakan biobriket Desa Tanah Wulan Menjadi biobriket. Biobriket diproduksi oleh masyarakat petani kopi Desa Tanah Wulan.

Tim Pengabdian Teknik Kimia, Universitas Jember berkolaborasi dengan pemerintah Desa Tanah Wulan untuk mengedukasi warga desa tentang potensi bioenergi dan cara membuat alat pembakaran serta pencetakan biobriket sebagai alternatif ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah kulit kopi sebagai bahan baku utamanya.

Acara pelatihan yang berlangsung selama dua hari pada tanggal 23-24 Agustus 2023 tersebut menghadirkan narasumber yaitu dosen yang telah memiliki pengalaman dalam pengembangan inovasi peralatan biobriket. Dalam upaya mempromosikan sumber energi yang bersumber dari limbah pertanian, tim pengabdian Teknik Kimia dari Universitas Jember bekerja sama dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat untuk menggelar pelatihan ini. Para peserta pelatihan berasal dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk petani, pelaku usaha kecil, dan pemuda desa.

Hari pertama pelatihan, peserta diajarkan tentang konsep dasar biobriket, cara pembuatannya, dan pentingnya beralih ke bahan bakar ramah lingkungan seperti biobriket. Selain itu, peserta juga diberikan pengetahuan tentang sumber-sumber bahan baku biobriket yang tersedia di desa mereka, seperti limbah pertanian dan biomassa lainnya.

Hari kedua pelatihan menjadi fokus utama dalam pembelajaran praktis serta pengenalan alat pembuatan biobriket dan alat pencetakan biobriket. Peserta diajarkan cara membuat alat pembakaran yang efisien untuk biobriket dan pencetakan biobriket dengan kualitas yang baik. Masyarakat diajarkan untuk mengetahui kegunaan pada masing-masing bagian dari alat pembakaran dan pencetakan biobriket. Mereka juga diajarkan mengenai proses pengeringan dan penyimpanan biobriket yang baik dan benar.

Bapak Edi Mulyono, Kepala Desa Tanah Wulan, mengatakan, "Kami sangat bersyukur atas adanya pelatihan ini. Ini adalah langkah awal kami untuk mengurangi dampak negatif penggunaan bahan bakar fosil di desa kami. Dengan adanya alat pembuat biobriket, kami dapat memanfaatkan limbah pertanian yang melimpah sebagai sumber energi alternatif, sambil menjaga lingkungan kami tetap bersih."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline