DIPANGGIL UNTUK KEMERDEKAAN
Manusia adalah satu --satunya mahkluk ciptaan Tuhan yang diberi karunia Kehendak Bebas dan akal budi, oleh karena itu dia dapat menggunakan kehendak bebas serta akal budinya dengan baik sesuai dengan kehendak Tuhan, atau sebaliknya menyalah gunakan. Seorang yang sungguh merdeka, adalah orang yang berpikir, berbicara,bertindak dengan mengendalikan diri yang beraibat membangun karakter pribadinya dan sesamanya, untuk semakin bertumbuh sebagai " Citra Allah " yang bermartabat.
Menjelang hari KEMERDEKAAN ,saya biasa berefleksi dan bertanya pada diriku sendiri : " Sudahkah saya menjadi orang yang merdeka? Teristimewa saat ini, dalam minggu pertama bulan Agustus saya menjalani Retret dan dua minggu kemudian saya mendampingi retret tahunan para suster SND. Waktu hening selama tiga minggu ini benar-benar membantu saya untuk mengulik jati diri saya tentang kemerdekaan diri.
Bercermin pada Kemerdekaan Maria
Sebagai biarawati SND ( Soure de Notre Dame ) yang berdevosi pada Bunda Maria, maka dalam sharing permenungan ini saya menatapkan diri pada apa yang dilakukan Maria, ketika dia bertemu Elizabeth yang memujinya, Maria menjawabnya dan apa yang ddikatakan Maria terkenal sebagai kidung " Magnificat "
"Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku. Apakah dalam keseharian hidupku, badan dan jiwaku sungguh memuliakan Tuhan? Pertanyaan ini akan membangun kesadaran pribadi untuk semakin peka akan suara hati nurani, yang mendorong kita untuk setiap hari berusaha hidup lebih baik, dalam berpikir positif, berbicara yang membangun persatuan dan damai, bertindak yang baik berguna bagi sesama. Hidup penuh dengan rasa syukur, apapun situasi kehidupan hari ini yang kita alami.
"Sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia",Kesadarana diri dan kerendahan hati Maria yang dipilih Tuhan untuk melahirkan Sang Emmanuel, Yesus Sang Penebus. Meskipun dia tahu bahwa dia belum bersuami, dia menanggung resiko, bahwa seorang perempuan yang mengandung tanpa suami akan mati dihukum rajam ( dengan dilempari batu) Namun toh dia beriman akan rencana & Tuhan. Sebagai Anawim ( sisa kecil hamba Yahwe) dia yang mempelajari Taurat Musa dan tradisi bangsanya, dia tahu bahwa Penebus terjanji akan dilahirkan di Israel. Saat itu setelah dia tahu bahwa melalui "Malaekat Gabriel" Tuhan memilih dia, dia tidak sombong, dia sadar dan memuji Tuhan, dan hingga kini apa yang dikatakannya terbukti banyak bangsa menghormati dan mengakui dia sebagai Perawan yang terberkati. Oleh Gereja katolik ada banyak gelar untuk Maria.
"Karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus". Dia sadar bahwa Allah akan melakukan hal-hal yang mustahil bagi manusia, jika hidup kita berserah dan beriman pada Allah yang Maha Kuasa.
"Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia".Maria mengajak dan menyadarkan kita untuk takut akan Allah. Penyadaran ini akan menolong kita untuk selalu berbuat berpikir, berkata, bertindak baik yang berkenan dihati Allah. Karena Dia mengetahui segala apa yang kita lakukan bahkan apa yang kita pikirkan.
Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya. Bunda Maria menyadarkan kita untuk rendah hati dihadapan Tuhan dan sesame. Apa toh yang harus kita banggakan sebagai milik kita? Semua yang kita punya adalah anugerah dan titipan Tuhan semata yang dianugerahkan kepada kita secara " GRATIS " Cuma-guma, jika bukan campur tangan Tuhan, menggerakkan jari kelingkingpun kita tak bisa. Apa yang mesti kita sombongkan? Diatas langit masih ada langit, dan seluruh langit dan bumi ada dalam kuasa Tuhan.