CINTA DAN KEMATIAN
( Mengulik Kasus Ferdy Sambo )
Tuhan menciptakan manusia seturut " Citra-Nya" sehingga boleh disebut manusia itu sebagai " Citra Allah " yang dicintai-Nya tanpa syarat. Maksud Tuhan agar manusia itu bahagia didunia dan akhirat, sampai nantinya waktunya tiba ketika Tuhan memanggilnya kembali. Tuhan juga mengharapkan agar ciptaan-Nya Si Manusia itu mencintai Tuhan, mengembangkan cintanya kepada sesama manusia, alam semesta, sehingga kehidupan didunia ini menjadi harmoni, rukun dan damai.
Namun cinta yang dipercayakan kepada manusia itu kadang tidak berkembang sebagaimana yang dikehendaki Tuhan, bertumbuh menjadi Cinta Agape yang menghidupkan dan tanpa syarat tapi malah menjadi batu sandungan, prahara yang menjaring derita karena cinta itu dibalut dengan NAFSU yang tak terkendali, yang membuahkan Penyiksaan bahkan PEMBUNUHAN.
Pembunuhan yang Terkuak
Jiwa manusia tidak dapat mati kendati tubuhnya sudah mati atau " dimatikan" dengan paksa oleh sesama manusia atau oleh keadaan/ kecelakaan. Pada umumnya jiwa seseorang yang dibunuh, akan memberi petunjuk untuk mengungkap, keadaan sebenarnya mengapa orang tersebut dibunuh.
Suatu ketika ada seorang perempuan yang dianggap gila selalu mengatakan : " Saya dibunuh oleh suami dan adik saya, dan mayat saya dibuang dibawah jurang disana , dibawah jembatan, dan kini tinggal tulang belulang" Kejadian ini sudah berlangsung 15 tahun ketika pembunuhan itu terjadi. Akhinya ada sekelompok orang yang mencari lokasi yang diucapkan oleh Orang yang dianggap gila itu, dan terbukti di tempat itu ada tulang belulang yang masih utuh. Akhirnya terungkaplah motif pembunuhan seorang istri yang dibunuh oleh suami dan adiknya sendiri. Cinta terlarang yang dikuasai oleh nafsu itupun membawa mereka mendekam dalam penjara.
Ada lagi kejadian di Tahun 1990 seorang Polisi di kota R, yang mempunyai selingkuhan dan dia tega meracun istrinya, yang biasa minum jamu dipagi hari. Jamu itu diberi racun dan ketika diminum istrinya mati. Pikirnya perkara sudah selasai. Rupanya arwah/ Jiwa itu tidak terima dan hadir dalam mimpi kepada saudaranya, tetangganya memberitahukan bagaimana cara Sang suami membunuhnya. Tidak hanya lewat mimpi, tapi roh Sang istri mewujud dan menampakkan diri disaat suaminya apel bendera, dan hanya suaminya yang melihatnya sehingga ketakutan, pingsan dan mengakui segala perbuatannya, dan berakhir dengan penderitaan mendekam di penjara.
Apa yang ada di pikiran Ferdy Sambo ? Mungkin dengan membunuh bawahan yang telah mengetahui segala rahasianya, yang dikabarkan berselingkuh dengan Sang Polwan cantik yang dihebohkan di media sosial, dan terlibat dengan kejahatan yang lain,dia mengakhiri hidup Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat, adalah cara penyelamatan terbaik dan aman karena dia punya posisi terhormat dan orang kuat. Sebagai Irjen yang banyak relasi dan dihormati tentu kejahatan ini tidak akan terbongkar, sekenarionya rapi tertata dan aman adanya. Ternyata diluar dugaan.
Kenyataannya jiwa Brigadir Joshua, menuntut balas, dan kematiannya membongkar aneka kejahatan dan ketidak beresan. Dengan tidak puasnya pihak keluarga yang dilarang untuk membuka peti jenazah anaknya ( Brigadir J ),menjadi tanda kejanggalan dan merupakan awal terbukanya tabir kejahatan. Tentu Fredy Sambo tidak mengira kejadian ini akan berlanjut semakin parah, dengan menggunakan tameng Bharada Richard Eliezer diumpan sebagai tersangka pelaku utama dengan dalih membela diri karena ditembak duluan oleh Brigadir Joshua. ( yang menjadi scenario pertama Polisi tembak polisi karena melihat perselingkuhan) teernyata semua rekayasa.