Sempurna Purnama Eka Nawa Warsa (2)
Cerita sebelumnya :
Tangan ini yang sekarang menggandengku, menyalurkan kehangatan rahmat dari surga. Yang menjadikan jiwaku segar terlahir kembali untuk meneladani kesuciannya. Kehangatan itu merambah seluruh tubuh dan jiwaku, sehingga tubuhku seringan kapas menapaki jalan perak menuju purnama malam ini.
( Bersambung )
Dia semakin jauh menuntun menyusuri jalan bentangan sinar purnama, tapi rasanya hanya sekejap menembus sampai inti bulan. Sinar yang warna-warni ditengah purnama itu berputar perlahan dan memantulkan sinar putih, lembut beraura kedamaian, kesejatian akan kekudusan. Rasanya tiada kata yang tepat untuk dapat melukiskannya.
Sang Dewi berbisik lagi, "Putriku, sinar bulan ini putih bersih, seperti warna hosti, yang dipecah putraku, lambang tubuh-Nya sendiri untuk keselamatan tubuh dan jiwa bagi siapa yang menyantap-Nya.
"Pada malam perjamuan terakhir di bukit Getzemani, Dia, Putraku mengumpulkan para murid-Nya mengadakan perjamuan paska yang menjadi awal Paska perjanjian baru kebangkitan-Nya. Dia mengambil roti, memberkati, dan memecah roti, lalu membagikan kepada murid-Nya dan berkata: inilah tubuh-Ku yang dikurbankan bagi kamu, lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku. Lalu Dia juga mengangkat piala persembahan yang berisi anggur perdamaian dan berkata: inilah darah-Ku, darah perjanjian baru yang akan ditumpahkan bagi kamu. Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku.
"Setelah itu dia berdoa semalaman, dikhianati oleh Yudas Iskariot murid-Nya, yang memberi tanda dengan sebuah ciuman yang seharusnya menjadi tanda kasih. Yudas membawa sepasukan tentara dan menangkap dan menyiksa anakku. Derita-Nya memuncak segala penyiksaan seolah Dia seorang pesakitan, padahal Dia orang yang datang dari keabadian. Namun Yahwe, Bapa-Nya, menghendaki itu terjadi. Dari darah dan penebusan-Nya di kayu palang, manusia dimurnikan dari jerat dosa.
"Mungkin sulit dimengerti oleh pikiran manusia, inilah misteri Allah yang ingin menunjukkan bahwa Allah, Yahwe Ellohim, adalah cinta kasih yang mewujud dalam pribadi Yoshua Emmanuel atau sering disebut Yesus anakku. Kejadian ini telah diramalkan oleh para nabi ribuan tahun sebelumnya. Dari semua yang dilakukan oleh anakku demikianlah segala isi Kitab Suci tergenapi, sepenuhnya terpenuhi.
Karena Dialah Sang Penebus, pribadi Sang Hyang Widhi yang mengejawantah, ambil bagian dan hidup sebagai manusia. Agar manusia kembali mencapai tataran kesucian yang dimiliki Tuhan, ikut ambil bagian dalam hidup Tuhan sebagaimana tujuan manusia diciptakan. Inilah ramalan-ramalan yang pernah ditulis dan dinubuatkan oleh para nabi.
"Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah