Hari rahmat terjalin, bukan dalam impian semusim.
Biji matahari yang meranum kini tumbuh bermekaran bunga.
Ilustrasi mengiringi warna-warna cemerlang.
Dalam gendala kancah hidup nyata.
Ampun Tuhan, bila salib datang, tak kusadari rahmat menjelang!
Keluhku mendesah, mendayu.
Ragu menghantu, seolah semua kelabu...
Dalam hati sering asa tak menentu.
badai bergulung, berburu waktu tak menentu.
Di mana-mana aku berpaling seolah cinta makin mengering.
Kata hatiku! Apakah sunyi ini, tak kupeluk sebagai sahabatku?