Bahasa mestinya mengandung keindahan, kesantunan, keluwesan untuk mengungkapkan sesuatu maksud atau perasaan, sehingga mempermudah untuk menjalin komunikasi.
Pernah temanku bercerita. Dia pernah mengalami masa orientasi di suatu tempat yang boleh di kata letaknya terpencil di sebuah pulau di Indonesia. Daerah itu hanya sendikit perbendaharaan kata-katanya, untuk mengungkapkan perasaan atau berkomunikasi.
Nah menurut observasinya, dan diakui oleh masyarakat setempat, jika mereka sudah tidak bisa lagi mengungkapkan dengan kata/ kehabisan kata, maka yang maju adalah tangan dan kakinya. Artinya jika terjadi kesalah pahaman, tidak akan terjadi perundingan damai melainkan adu jothos, atau adu tendang
Hal semacam ini sungguh menarik untuk dikaji kebenarannya, diteliti, diobservasi. Bahwa penggunaan perkembangan Bahasa memang sangat mempengaruhi perbuatan, tindakan cara pikir manusia.
Saya rasa disetiap daerah di Indonesia punya apa yang disebut "Peri Bahasa" Apa sih yang dimaksud peri Bahasa itu? Seingatku sewaktu di bangku SD guruku menerangkan bahwa Peri Bahasa adalah salah satu bentuk kebahasaan yang digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan suatu hal yang terlintas dalam pikiran manusia. Yang didalamnya terkandung makna kiasan yang berisi prinsip hidup, nasihat, tingkah laku perbandingan, , perumpamaan, , aturan-aturan, dan lain sebagainya.
Jika kita belajar Peribahasa, atau biasa hidup berpindah dari satu daerah ke daerah lain, seperti yang dialami Si penulis, kita mengamini jika Peri bahasa lahir dari kebudayaan.
Setiap daerah seperti, Jawa,Bali, Minang, Batak, Melayu, Bugis, Sunda, Kupang, Timor Papua dan yang lain, pasti memiliki suatu peribahasa tertentu yang lahir dari lingkungan, budaya dan juga kultur yang terdapat di daerahnya masing- masing.
Penulis sungguh beruntung punya guru Bahasa yang sangat menyukai Peribahasa, baik sewaktu di SD maupun SMP, bahkan Peribahasa itu digunakan untuk lomba, atau rekreasi ketika latihan Pramuka, sehingga kami menjadi hafal.
Pernahkah mendengar atau menyanyikan lagu " Sedang apa " yang syairnya seperti ini :" Sedang apa, sedang apa, sedang apa sekarang" "Sekarang sedang apa, sedang apa, sedang apa sekarang?" terus dijawab sedang..... seperti itulah nyanyian dan diganti dengan Peribahasa. Nah kami terus lanjutkan dengan tebak-tebakan Peribahasa dan artinya. Contoh " Lain ladang, lain lain belalang, lain lubuk lain ikannya, ayo coba, coba terka, coba terka artinya?"
Dibagi menjadi dua group sebut saja Group A menggungkap peribahasanya, group B menjawab artinya, jika benar maka group B gantian mengatakan Peribahasa dan Group A menjawab artinya, begitu seterusnya hingga terasa seru dan tidak terasa kami jadi hafal Peribahasa.
Apakah para pembaca juga mau belajar Peribahasa, atau mengingat apa yang pernah kita pelajari dibangku sekolah? Berikut ini peri Bahasa yag masih kuingat berikut artinya: