Memaknai Kenaikan Yesus ke Surga
"Life ain't always beautiful, but it's a beautiful ride."
"Hidup tidak selalu indah, tapi inilah perjalanan yang indah." - Gary Allan
Kata Mutiara di atas kiranya tepat untuk mengungkapkan saat kita perpisahan, berpisah dengan orang yang kita cintai menimbulkan perasaan sedih dan kehilangan. Namun perpisahan akan membuahkan kebahagiaan jika kita punya harapan suatu saat kita akan berjumpa lagi pada tempat dan situasi atau keberadaan yang berbeda bahkan berbeda dengan yang ada di dunia ini.
Begitulah situasi batin yang dialami para Rasul Yesus. Jerusalem yang menyimpan segala kenangan suci, padamulah terpenuhi janji Allah. Tuhan tidak pernah ingkar atas apa yang telah dijanjikan. Kalau Dia bersabda : "Aku akan pergi dan menyediakan tempat bagimu ". Janji itu pasti dipenuhi! Karena segala rencana Allah telah terpenuhi dan tergenapi pada Dirinya.
Rencana untuk mengembalikan kedudukan manusia sebagai " Citra / Gambar" Allah, sejak manusia jatuh dosa. Saat itu pula telah diadakan perjanjian bahwa Allah akan mengadakan permusuhan dengan si Ular ( lambang Iblis) yang kepalanya akan diremukan oleh seorang Perawan( Bunda Maria ).
Sejak saat itu Allah menempuh perjalanan panjang dengan ikut melebur dengan segala situasi manusia. Supaya cinta kasih-Nya bisa dirasakan, digapai, dialami oleh manusia, kendati manusia tidak menyadarinya, bahkan menolak cinta Allah, menyiksa dan membunuh-Nya.
Tapi Allah tetap Allah, kuasa maut tidak mampu menahan Dirinya untuk bangkit dari antara orang mati, itulah dasar kekuatan Iman umat Kristiani sebagai pengikut Kristus, imam Agung yang terurapi dengan darah-Nya sendiri, darah penebusan Ilahi.
Dalam Injil Yohanes 14:1-3 tertulis :"Janganlah gelisah hatimu;percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada".
Betapa mendamaikan hati, Sabda Yesus penyelamat kita itu. Imanlah yang akan menuntun kita dengan penuh kerinduan untuk mengharapkan kepenuhan Cinta kasih-Nya.
Segala tempat dimana Dia dilahirkan, hidup dan berkarya bisa kita lihat, jamah hingga saat ini walaupun pernah beberapa kali tempat tersebut ada yang dihancurkan. Dalam berziarah ke Tanah Suci, tempat dimana Yesus naik kesurga, kami singgahi juga. Tempatnya sangat menanjak. Hari itu sangat cerah, setelah kami mengunjungi beberapa tempat penting, kami berjalan menuju tempat Yesus naik kesurga.
Di sini dibangun sebuah kapela kecil yang semula berkubah terbuka,yang dinamakan Imbomon, di bawahnya ada batu yang dipercayai diijak Yesus, dan Yesus meninggalkan jejak telapak kaki-Nya sebelum naik kesurga.
Batu dengan meterai telapak kaki itu sama persis yang kulihat di sebuah kapela yang terletak di Via Appia, Roma, dimana menurut cerita Yesus menampakkan Diri kepada St Petrus yang akan melarikan diri dari Roma, karena tidak tahan melihat dan mengalami penyiksaan dari Kaisar Roma.