Para pembaca yang budiman, jika suatu saat anda diberi kesempatan hidup yang kedua, ketiga, keempat oleh Sang Pemberi Hidup, apakah yang akan anda lakukan sebagai tanda syukur? Apakah anda pernah mengalami peristiwa yang sama?
Saya mengalaminya telah berulang kali selamat dari kematian. Yang pertama sewaktu masih kecil kira-kira umur 1 tahun, menurut cerita nenekku, bapak dan ibuku, saya sakit demam panas tinggi yang tak tersembuhkan,sudah dibawa kerumah sakit, dipanggilkan mantri tetap tak sembuh, wajah sudah membiru.
Konon pakdeku (kakak lelaki ibuku ) membawaku ke gereja dan diserahkannya kepada Bunda Maria. "Anak ini milikmu Bunda, peliharalah"!, doa spontan pakdeku, dan mukjizat itu terjadi, saya sembuh dan tumbuh sebagai anak yang sehat.
Sewaktu kanak-kanak saya termasuk over aktif, atau glidhik dalam arti suka bermain kelewat batas, terutama di musim hujan, kuingat 2 kali saya hampir tenggelam, meski demikian tidak takut dengan yang namanya air, jika hujan ya main lagi he..he..he.
Tentunya cerita itu saya belum berkembang dalam "kesadaran". Setelah saya masuk biara, tepatnya seusai kuliah di Kupang saya kembali ke Pekalongan, dan akan mendapat perutusan ke England. Di tahun 1987, tiba-tiba tenggorokanku sakit, badanku meriang, periksa ke Rumah Sakit milik Tarekat, langsung disuntik dan diberi obat.
Malamnya setelah minum obat, rupanya saya alergi atau keracunan obat, dadaku terasa panas terbakar, untung selalu ada air minum di kamar tidur, saya habiskan air itu, akibatnya saya memang beberapa kali buang air kecil, namun badanku bengkak, semua lubang mengeluarkan darah.
Tidak hanya seperti itu, kulitku jadi bersisik seperti ular, saya pagi itu dibawa ke RS, suster yang melihat tentu merasa ngeri melihat wajahku yang bengkak dan bibirku juga menebal.
Dokter kulit mengatakan bahwa saya harus bersabar, mungkin kulitku akan pulih dalam waktu enam bulan, dokter lain bilang kalau jantungku tidak kuat mungkin saya sudah lewat alias kembali pada Sang Pencipta.
Saya hanya pasrah dan terus berdoa, apa yang dikehendaki Tuhan padaku. Dalam hati saya berjanji :" Tuhan kalau saya boleh mengabdi-Mu, beri saya kesempatan untuk hidup " Badanku gatal luar biasa, rasanya ada seribu nyamuk / kutu busuk yang menyerangku
Almarhum Sr Maria Ignasia yang bertugas di dapur Rumah Sakit saat itu selalu mengirimkan dua kan besar air " Kacang Hijau ", saya diminta untuk menghabiskan. Apa yang dikatakan suster kulakukan, dan apa yang terjadi dua minggu kemudian kulitku pulih mengelupas sendiri, dan 3 minggu saya sembuh total.
Pengalaman itu kujadikan momentum bahwa Tuhan telah memberi saya kesempatan untuk hidup. Maka sebagai rasa syukur, saya siap diutus kemanapun oleh tarekatku dan bekerja apa saja untuk keutuhan alam ciptaan dan kebahagiaan sesamaku.