Teja cemerlang membias merah.
Ketika jantung kota Roma mulai berdetak.
Hatiku ringan tanpa beban.
Menatap lalunya perjalanan!
Semalaman kuikuti gerak renai gerimis malam hingga berhenti.
Suara malam sepi, sunyi
Ada perjuangan, ada pengabdian yang terbayang
Ada kebebasan dan kedamaian yang kurasakan.
Litani peristiwa muncul satu-satu
Seirama butiran rosarioku terhenti.
Kulepaskan nafas pasrah dan kuterlelap sampai pagi.