Tentang Hadiah
Menerima hadiah memang menyenangkan, namun memberi hadiah juga tak kalah membahagiakan. Ada pepatah bilang hadiah yang terindah adalah hadiah dari karya / buah tangan sendiri. Habitus saling memberi hadiah sudah saya alami semenjak saya masih anak didalam keluarga
Disaat Hari Raya Natal yang paling istimewa. Walaupun kami juga selalu mendapat baju baru dan sepatu baru pada saat Idul Fitri, bahkan saat Imlek kami juga dapat hadiah dari tetangga kami yang Thionghwa, selain aneka jajanan tentunya.
Bicara soal hadiah didalam keluarga yang sering membuat kejutan-kejutan adalah bapak saya. Saya masih ingat sewaktu Natal mendapat hadiah jam tangan, dibungkus besar sekali, padahal arlojinya kecil mungil, ternyata dibungkus berlapis-lapis dengan koran dan kardus, sampai lama membukanya dan penasaran apa hadiahnya? Dan ternyata arloji yang memang yang kuidam idamkan saat itu.
Asyiknya menerima Hadiah Natal
Di hari Natal yang lain saya mendapat hadiah "bando"warna warni, karena saat masih kanak hingga remaja saya senang menggunakan bando rambut yang warna warni, juga membungkusnya dibuat sedemikian rupa sehingga kami tidak bisa menerka apa isinya.
Nah setelah masuk biara, disaat Natal juga ada tradisi berbagi hadiah. Sebelum mendapatkan hadiah Natal jauh hari di 21 November, kami menulis Surat Kinche Yesus ( surat untuk Kanak Yesus ) suratnya dibuat sedemikian romantic supaya Kanak Yesus memberi hadiah yang tepat disaat hari Kelahiran-Nya. Dalam surat itu kami menyebutkan hadiah kecil yang sungguh kami butuhkan, misalnya jarum & alat jahit, buku doa, sisir atau yang lain.
Nah surat itu dimasukkan kotak yang telah disediakan. Masa Adven minggu ke 3 biasanya hadiah sudah siap, yang berbelanja tentunya Pimpinan komunitas. Lalu diundi siapa yang membungkus hadiah rekan suster sekaligus mendoakannya, yang terpenting bagi kami adalah hadiah rohani yaitu saling mendoakan secara khusus.
Sering hadiah yang kami minta juga ditambah oleh si pembungkus hadiah sebagai tanda kasih, misalnya ditambah Rosario, medali Maria atau souvenir yang unik. Disaat Natal hadiah sudah dipajang disekitar gua dan pohon Natal, sudah di Label nama serta No Biara, misalnya no saya 6861. Dari situ kami tahu bahwa hadiah sudah menanti untuk dimiliki.
Jika Natal tiba kami biasanya merayakan Ekaristi suci dimalam hari. Kami akan berbagi hadiah kalau sudah selesai Misa Natal, biasanya pagi hari. untuk mengambil hadiah ada syaratnya lho, para suster meski menari keliling meja makan trus menuju gua Natal dimana hadiah berada. maju mulai yang termuda menari diiringi lagu " Kling Denting Kling " lagunya demikian
Kling denting eling ...eling , Kling denting Kling