Kali ini kami ke Cambridge ber empat, bersama Sr Tress, sebagai penatua diantara kami para mahasiswi yaitu Sr Petra (Korea), Lorena (Brasil) dan saya. Maklum saya sudah 7 bulan duluan dating dari mereka, jadi sudah pernah ke Cambridge 3X. Tujuannya sama pengenalan kampus dan sight seeing (cuci mata melihat sekeliling)
Sr Tress menerangkan kami bahwa nama Cambridge adalah terdiri Cam nama sungai dan jembatan, tapi menurut cerita masa lalu Nama Cambridge sendiri tidak serta merta memiliki arti. Nama kota ini memiliki sejarah yang cukup panjang.
Kota Cabbridge memiliki Luas: 40,7 km, Didirikan: 1951 dengan Jumlah penduduk: 123.900 (2011) Wali kota: Gerri Bird dengan keadaan Cuaca: 9C, 90% Humidity. Sebagaimana di England pada umumnya cuaca selalu berubah dalam sehari bisa berubah 3 atau 4 kali.
Suasananya, bisa pagi cerah tiba- tiba mendung, trus turun salju atau hujan heel (yang kusebut ini sangat lucu, hujan es tapi bentuknya seperti kapsul, putih seperti dicetak) jika turun hujan Heel bisa tiba-tiba ada halilintar.
Dengan perubahan cuaca yang mendadak maka tidak mengherankan kalau dalam percakapan Bahasa Ingrris selalu ditandai dengan bertanya tentang cuaca. Karena cuaca berperan penting dan cuaca yang baik dengan sinar matahari sangat diharapkan oleh banyak orang.
Sekarang kembali tentang Cambridge. Sejarah kota ini dimulai ketika bangsa Romawi datang pada pertengahan abad ke I M. Saat kedatangan mereka membangun wilayah pemukiman di Castle Hill dan membangun benteng bernama Duroliponte.
Pada abad ke V Masehi, Romawi meninggalkan Inggris dan wilayah ini ditinggali oleh bangsa Anglo Saxon serta mengganti namanya menjadi 'Grantebrycge' yang memiliki arti Jembatan di atas sungai Granta.
Kemudian, pada masa bangsa Normandia, merebut dan mengambil alih tempat ini, dan mengganti nama menjadi Grentebridge, lalu berganti lagi menjadi Cantabridge yang mana lebih mudah dalam pengucapannya. Selang beberapa tahun kemudian, nama Cantabridge berubah lagi menjadi Cambridge yang diresmikan menjadi nama baru dari kota ini.
Jembatan matematika
Jembatan ini sangat menarik, karena dibalut dengan unsur matematika. Namanya "The Wooden Bridge" yang terletak di Queen's College Cambridge Teknik pembuatan jembatan ini dengan penyusunan kayu yang menggambarkan garis singgung sebagai busur dan mengikatkan garis singgung kayu dengan bagian kayu lain sehingga kayu ini menjadi kokoh, dan kuat. Teknik ini digunakan juga pada pembuatan jembatan dari batu.
ini merupakan jembatan yang menggunakan teknik dan prinsip matematika. Jembatan ini dibangun oleh James Essex dan dirancang oleh William Etheridge pada tahun 1749. Pembuatan jembatan ini bertujuan untuk menjadi penghubung antara satu bangunan di Queen's College Cambridge ini.