Lihat ke Halaman Asli

Monika Ekowati

Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Keliling Menikmati Keindahan Kota Cambridge (Bagian II)

Diperbarui: 4 Oktober 2020   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3 dara dari Indonesia, Brasilia, Korea( dok pri )

Kali ini kami ke Cambridge ber empat, bersama  Sr  Tress, sebagai  penatua diantara  kami  para  mahasiswi yaitu Sr Petra (Korea), Lorena (Brasil) dan saya. Maklum  saya  sudah 7  bulan  duluan  dating  dari mereka, jadi  sudah  pernah  ke  Cambridge 3X. Tujuannya  sama  pengenalan kampus dan  sight seeing (cuci mata melihat sekeliling)

Sr Tress  menerangkan  kami  bahwa nama Cambridge  adalah  terdiri  Cam nama  sungai  dan  jembatan, tapi  menurut  cerita  masa  lalu Nama Cambridge sendiri tidak serta merta memiliki arti. Nama kota ini memiliki sejarah yang cukup panjang.

Kota  Cabbridge  memiliki  Luas: 40,7 km, Didirikan: 1951 dengan  Jumlah penduduk: 123.900 (2011) Wali kota: Gerri Bird dengan  keadaan Cuaca: 9C, 90% Humidity. Sebagaimana di  England pada umumnya cuaca  selalu  berubah  dalam  sehari bisa  berubah 3 atau 4  kali.

Suasananya, bisa  pagi  cerah  tiba- tiba  mendung, trus  turun  salju  atau  hujan  heel (yang  kusebut  ini  sangat  lucu, hujan  es tapi  bentuknya seperti  kapsul, putih seperti  dicetak)  jika  turun hujan  Heel bisa  tiba-tiba  ada  halilintar.

Dengan  perubahan  cuaca  yang  mendadak maka  tidak  mengherankan kalau  dalam  percakapan  Bahasa  Ingrris  selalu  ditandai  dengan bertanya  tentang  cuaca. Karena  cuaca  berperan  penting  dan cuaca  yang  baik  dengan  sinar  matahari  sangat  diharapkan  oleh  banyak orang.

Bersama Sr Trees menikmati keindahan (dok pri)

Sekarang  kembali  tentang  Cambridge. Sejarah kota  ini dimulai ketika bangsa Romawi datang pada pertengahan abad ke I M. Saat kedatangan mereka membangun wilayah pemukiman di Castle Hill dan membangun benteng bernama Duroliponte.

Pada abad ke V Masehi, Romawi meninggalkan Inggris dan wilayah ini ditinggali oleh bangsa Anglo Saxon serta mengganti namanya menjadi 'Grantebrycge' yang memiliki arti Jembatan di atas sungai Granta.

Kemudian, pada masa bangsa Normandia, merebut  dan  mengambil alih tempat ini, dan mengganti nama menjadi Grentebridge, lalu berganti lagi menjadi Cantabridge yang mana lebih mudah dalam pengucapannya. Selang beberapa tahun kemudian, nama Cantabridge berubah lagi menjadi Cambridge yang diresmikan menjadi nama baru dari kota ini.

Jembatan Matematika ( dari Brosur )

Jembatan matematika

Jembatan  ini  sangat  menarik, karena  dibalut  dengan  unsur  matematika. Namanya "The Wooden Bridge" yang terletak di Queen's College Cambridge Teknik pembuatan jembatan ini dengan penyusunan kayu yang menggambarkan garis singgung sebagai busur dan mengikatkan garis singgung kayu dengan bagian kayu lain sehingga kayu ini menjadi kokoh, dan kuat. Teknik ini digunakan juga pada pembuatan jembatan dari batu.

ini merupakan jembatan yang menggunakan teknik dan prinsip matematika. Jembatan ini dibangun oleh James Essex dan dirancang oleh William Etheridge pada tahun 1749. Pembuatan jembatan ini bertujuan untuk menjadi penghubung antara satu bangunan di Queen's College Cambridge ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline