Para pembaca yang budiman, Yang saya sajikan kali ini adalah komunitas Religius dalam agama atau Gereja Katolik. Mungkin ada yang belum tahu bahwa komunitas religious dalam agama Katolik ada 2 bagian yakni Komuninas Religius Kontempelatif ( yaitu mereka yang bertapa dan berdoa, para anggotanya disebut para rahib) Ordo OCSO.
Ordo ini ada di Rowoseneng, Temanggung dan untuk wanitanya disebut Rubiah, ada di Gedono, Jawa Tengah. Ada juga Ordo Santa Clara ada di Pacet Sindanglaya, ada yang di Tomohon.
Ada OCarm (Ordo Carmelit) di Malang dan di Palangkaraya.( biasanya mereka mendirikan biara ditepat yang sunyi dan sejuk, dibukit atau dilereng Gunung)
Komunitas para pertapa / para rahib dan Rubiah aturannya sangat ketat, mereka berdoa, bekerja, beraktifitas didalam biara dan tidak boleh berhubungungan dunia luar. Bahkan yang menyambut tamu, ada anggota yang ditunjuk.
Kegiatan Doa merekapun lebih awal dari yang komunitas Religius aktif. Mereka mengawali Doa dalam Ibadat Bacaan pukul 03,15 dini hari, dilanjutkan Meditasi, dan perayaan Ekaristi. Jadwal berdoanyapun lebih dari yang komunitas aktif, Ibadat Sabda, Ibadat Pagi, Siang, Sore, Malam, belum ditambah devosi dan Kewajiban Doa Pribadi.
Bagi Gereja Katolik, kehadiran para rahib dan Rubiah merupakan " Jantung Gereja " mereka berdoa untuk gereja dan dunia. Meskipun tak nampak, perannya luar biasa.
Biasanya mereka mengelola tanah, perkebunan, peternakan untuk biaya hidup keseharian mereka. Sebagaimana di Rowoseneng & Gedono, masyarakat setempat bekerja dan memperoleh kehidupan mereka dari para rahib & Rubiah. Lucuya sapi dan babi disana diberi nama seperti manusia, ada yang namanya Lusia, Agnes, mungkin ada juga yang namanya Monika.
Nah apa yang dimaksud dengan Komunitas Religius aktif kontempelatif? Mereka ini biarawan, biarawati yang tergabung dalam Kongregasi aktif merasul.
Pola hidupnya terpadu antara Doa dan Karya. Jadwal doapun wajib ditaati dan diikuti bersama doa pagi, sore, malam. Doa siang dan pemeriksaan batin biasanya dibebaskan untuk melakukannya sendiri karena mereka menangani karya tertentu seperti ( bekerja di Sekolah, Rumah sakit, Poli Klinik, Sosial/ Panti Asuhan, Pastoral, Pembinaan, Pelayanan masyarakat dll ).
Mereka terjun dan berkarya diantara masyarakat. Yang wanita biasanya disebut Suster, dan yang pria disebut Bruder, ada juga Frater ( namun bukan Frater yang akan ditahbiskan imam ) nah ada yang disebut Imam, karena mereka menerima tahbisan sakramen Imamat dan menjadi Pemimpin Umat serta mengadakan Perayaan Ekatisti Kudus.
Untuk para biarawan biarawati ini, mereka hidup sesuai dengan kharisma dan semangat pendirinya. Di Indonesia ini ada banyak tarekat / kongregasi. Untuk tarekat para suster saja ada kira-kira 72 tersebar di seluruh Indonesia contoh tarekat biarawati ada OSU ( Ordo santa Ursula ) OSF, CB, SFD, SSpS, AK, ADM, SJMJ, DSJ, HK, SPM dan masih banyak lagi biasanya nama tarekatnya disematkan pada akhir nama.