Cuaca begitu cerah mengiringi perjalanan para peziarah. Udara tidak begitu dingin dan juga tidak panas. Enak untuk berjalan dan menikmati alam sekitar. Setelah berziarah ke Kana, dan gereja Maria Anunciation, masih di Wilayah Galilea. Kini para peziarah menuju pantai Danau Galilea yang disebut juga Danau Kineret, Genezaret atau Tiberias.
Telah saatnya makan siang, maka para peziarah diajak ke restoran untuk menikmati santap siang dengan lauk Ikan Petrus. Rasanya tidak lengkap kalau ziarah ke Tanah Suci tanpa menikmati Ikan Petrus. Ikannya seperti ikan Mujair (dalam ukuran besar) dihidangkan bersama nasi uduk (Nasi yang dicampur santan sehingga gurih rasanya), serta oseng-oseng terong dan lalapan ala Galilea.
Ikan inilah yang sering disantap para Rasul sebelum dan sesudah menjadi murid Yesus. Rupanya ikan jenis ini yang menjadi ciri khas Danau Galilea. Jadi semasa para murid bersama Yesus, dan sesudah bertemu Yesus sesudah kebangkitan-Nya juga menyantap ikan ini.
Entah mengapa disebut ikan Petrus? Mungkin karena Petrus nelayan yang paling TOP di antara mereka dan dia dipilih oleh Yesus menjadi pemimpin mereka maka ikan ini diberi nama Ikan Petrus, tokohnya para nelayan Galilea saat itu.
Yang menarik bagiku adalah ikan itu sendiri menjadi lambang orang Kristen perdana. Jika kita pernah berkunjung di Katakombe -- katekombe / gua makam dibawah tanah. Misalnya di Katekombe St Calixtus di Roma disitu banyak tergambar ikan di tembok-tembok.
Ikan = PICCES dalam Bahasa Yunaninya adalah ICHTUS. Sangat menarik kalau kata ini dipecah akan tertulis seperti ini : I (iota) X (Chi) O (Theta) Y (Upsilon)E(Sigma) merupakan kependekan dari Iesous Christos Theou Yios Soter yang berarti Yesus Kristus (diurapi) Anak Allah Penyelamat.
Saya jadi ingat apa yang diajarkan oleh almarhum Rm Kitrup, MSC. Sewaktu saya di noviciat( masa pendidikan awal biarawan /wati ) dia yang mengajar Kitab Suci. Romo seorang ahli perbintangan, bahkan dia menunjukkan rasi bintang dilangit dengan telanjang mata, lengkap dengan ciri-khas bintang itu dan namanya.
Romo pernah bercerita bahwa pada abad pertama, umat Kristen Perdana selalu dikejar-kejar, dianiaya dan dibunuh. Sehingga mereka takut untuk menunjukkan identitasnya sebagai Pengikut Kristus.
Maka mereka menggunakan simbol Ikan (Ichtus), untuk menunjuk identitas meraka. Kalau mereka ditempat umum, dipasar atau di alun-alun, mereka sering mencoretkan ditanah gambar ikan.
Dengan cara demikian mereka berkomunikasi. Bila ada orang Kristen yang lain, mendekat dan menanyakan dimana mereka berkumpul akan mengadakan Ekaristi atau Ibadat Sabda? Mereka saling mengkomunikasikan dan mereka menyebar ketempat lain dan menggoreskan gambar yang sama.
Dengan demikian mereka dapat berkumpul dan bertemu sesama umat Kristen.Konon sebelum Salib diketemukan oleh Santa Helena Ibu Raja Constantine Agung. Umat Kristen masih hebat mengalami penganiayaan.