Perjalanan ke Holy Land (Tanah Suci) Israel tentu merupakan dambaan bagi setiap orang Katolik, Kristen dan siapa saja yang percaya kepada Yesus Sang Penyelamat. Karena tempat itu merupakan tempat khusus, terberkati tempat, lahir, hidup dan wafat Yesus serta bangkit dan naik ke Surga dan tertulis dalam Kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Merupakan tempat pilihan Tuhan dimana Yesus Sang Penebus dunia pernah dilahirkan, hidup berkarya dan disalibkan serta bangkit dengan mulia menebus dosa manusia. Mengembalikan Citra manusia sebagaimana yang di Citrakan Allah Bapa sejak dunia dijadikan.
Bagiku sampai ke Tanah Suci adalah suatu anugerah yang luar biasa. Betapa tidak! ongkosnya sangat mahal, mesti ijin khusus dari Ibu Jendral, sebagai biarawati tentu suatu kesempatan yang sangat langka. Karena tarekat kami SND tidak ada program Pilgrim ke Tanah Suci, jika kami mengadakan Ziarah/ Napak Tilas Jejak Sang Pendiri yaitu di Namur, Belgia, Jerman dan Roma, bisa saja singgah ke Belanda tempat para misionaris berasal.
Mujizat yang tak terduga
Berawal saya ikut KEP ( Kursus Evangelisasi Pribadi ) di Paroki St Thomas Rasul Bojong Indah. Disitu banyak umat yang ikut, setiap Rabu malam kami mengikuti kursus yang diberikan oleh para pewarta dari SEKHINAH.
Nah setelah kami lulus , kami menjadi mentor untuk kelopok selanjutnya. Selesai kursus biasanya diadakan Retret penutup dan Perutusan dan diadakan di Komplek Biara CSE Cikanyere tempat pertapaan Romo Yohanes.
Dalam kelopok itu saya kenal dengan pasangan suami istri. Setelah kami menjadi mentor, dan biasanya saya terpilih sebagai mentor pendoa yang tugasnya berdoa didepan " Sakramen Maha Kudus " untuk memohon lancarnya acara. Nah ada seorang ibu ( yang tidak mau disebut namanya ) mendekatiku dan bilang : " Sr Monika, saya ingin mengajak Suster ke Holy Land ". " Apa?" saya balik bertanya dengan ragu apa yang saya dengar. Dan memang serius dia mengatakan itu, disela saat istirahat makan di Lembah Karmel, Cikanyere. Saya masih belum percaya dengan apa yang saya dengar. Kami berjalan jalan seusai makan siang. Kutanya lagi : " Mengapa Ibu ingin mengajak saya ke Holy Land ?" Dia bercerita bahwa dia bermimpi ketemu Yesus, yang memintanya untuk mengajak saya ke Tanah Suci. Saya tak habis pikir, koq aneh? Yesus hadir dalam mimpi? Dan menyuruhnya untuk mengajak saya? Pikiranku terus melayang merenungkan semua itu. Saya katakan padanya. : " Baik Bu saya berterima kasih untuk ajakkannya, namun saya harus minta ijin dulu dengan pimpinan saya, tidak hanya kepada provincial ( pimpinan tinggi tarekat dalam suatu negara ), tapi ijin untuk pergi ke Luar Negeri, harus mendapatkan dari Ibu Jendral ( Pimpinan Tinggi Tarekat secara Internasional )
Saatnya Adorasi Sore pukul 15.00, dalam doaku pikiranku masih berputar pada ajakan ibu A, yang bermimpi bertemu Yesus, dan menyuruh dia mengajakku. Mimpi bisa jadi suatu tanda! Bukankah Bapa Yosef juga bermimi didatangi malaekat ketika dia akan menolak Perawan Maria yang ternyata hamil duluan, untuk menjadi istrinya ?
Santo Yosef tahu betul akibatnya, kalau masyarakat tahu bahwa Maria hamil bukan dari dirinya berarti berzinah dan nantinya akan mati dirajam/ dilempari batu oleh masyarakat.
Dia sangat mencintai Maria yang sudah menjadi tunangannya. Karena Yusuf, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama Maria di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.