Mencabik harkat dan Martabat para Perempuan
Pernahkan para pembaca melihat film " Baledina?" Alkisah seorang gadis cantik dari Rumania yang ingin menjadi penari balet terkenal, dia dibawa oleh seorang calo yang berjanji akan membantunya sebagai baledina terkenal. Dia memang menjadi penari balet, namun dia dalam cengkeraman Mafia yang akhirnya menerjunkan dia pada dunia hiburan. Tubuhnya diperdagangkan sampai suatu saat sudah mengalami kerusakan berat, digerogoti berbagai penyakit dan tidak produktif bagi mucikarinya.
Dia dibunuh dengan cara disutik, mayatnya dibuang ditempat sampah, ketika mayat itu dilempar dari genggaman tangannya ada gambar wajah Yesus, yang membuat orang yang melempar itu tergetar.Kematian yang amat tragis dan mengerikan, namun disaat terakhir dimana dia tidak ada yang menolong dia setia berdoa dan mohon kekuatan pada Tuhan.
Cerita belum berakhir, saat dia menjadi penari balet terkenal sempat di video, dan Sang Calo itu menunjukkan kepada keluarganya. Kesuksesan si kakak membuat adiknya tertarik untuk mengikuti jejaknya.
Meskipun orang tuanya memendam rindu dan tidak pernah mendapat khabar berita dari anaknya, hanya kiriman uang dari Si calo, akhirnya mereka merelakan anak perempuannya lagi untuk ikut si calo itu lagi, dimana orang tuanya tidak akan pernah lagi mengetahui nasibnya.
Sebuah cerita yang pernah saya baca di tahun 70 an sewaktu saya SMP berjudul " KETRINI " di Majalah berbahasa Jawa "Jayabaya: Cerita kisah hidup / pengakuan seorang Putri Wedana di Jawa Timur, yang pada jaman Jepang tertarik oleh janji Jepang akan disekolahkan di Jepang.
Ternyata mereka itu dijadikan budak nafsu para tentara Jepang. Wanita itu berkisah kepada seorang Tapol di Pulau Buru, dengan pesan kalau Tapol itu bebas, dia minta tolong supaya kisahnya diceritakan agar sanak saudaranya tahu bahwa dia masih hidup.
Dia bersama para wanita muda ada sekitar 50 orang. Banyak teman-temannya yang tidak tahan memperjuangkan hidupnya dan mati, ada yang bunuh diri menyeburkan diri di laut ada yang mati dibunuh tentara Jepang karena tidak menurut. Hanya dia yang masih tinggal dan terdapar di Pulau Buru, menjadi istri kepala suku.
Dia dikenal oleh para Tapol sebagai orang yang terpelajar, lain dari wanita yang ada disana. Semula dia takut jika melihat orang tapi dia berani menceritakan kisah hidupnya, setelah dia bertemu dengan tapol yang memahami dirinya. Cerita tersebut hampir sama kisahnya dalam Film Indonesia yang berjudul " Budak Nafsu" yang dimainkan oleh El Manik dan Yenny Rachman.
Bagaimana Mengatasi Human Trafficking ?