George Kusunoki Miller, biasa dipanggil Joji, adalah penyanyi sekaligus penulis lagu yang mulai dikenal dengan lagunya yang berjudul "Slow Dancing in the Dark". Kali ini Joji kembali memporak-porandakan hati para pendengar lagunya lewat lagu "Glimpse of Us".
Lagu ini secara garis besar menceritakan tentang seorang lelaki yang tidak bisa melupakan mantan pasangannya meskipun sudah memiliki pasangan baru yang sempurna. Di dalam lagu, pasangan baru ini disebut sebagai her. Kenangan lelaki tersebut bersama mantan pasangannya tidak dapat dilupakan dengan mudah.
Hal ini berujung ia selalu dibayang-bayangi oleh kenangan lama, bahkan masih teringat memori masa lalu ketika bersama pasangannya saat ini. Lagu karangan Joji tersebut digaungkan netizen sebagai jawaban dari lagu Olivia Rodrigo, "deja vu".
Sejak awal rilis, lagu "Glimpse of Us" menjadi bahan perbincangan di media sosial TikTok dan Twitter. Pada kedua sosial media tersebut banyak netizen yang mencurahkan perasaan ataupun ceritanya yang dirasa berhubungan dengan lagu 'gagal move on' itu.
Hubungan yang dibangun dengan pasangan mereka mendadak dipenuhi oleh keraguan dan prasangka buruk. Hal ini terjadi karena terdapat beberapa netizen di kolom komentar mengaku sedang berada di posisi pasangan sempurna dari lelaki yang masih dibayang-bayangi oleh sosok mantan pasangannya dulu.
Diciptakan menggunakan bahasa Inggris, "Glimpse of Us" tetap berhasil mengaduk-aduk isi hati seseorang. Tidak hanya yang sedang berada di dalam suatu hubungan, tetapi lagu ini juga membuat galau mereka yang tidak sedang dalam status bersama.
Joji berhasil membuat orang-orang berimajinasi dan merasakan sakitnya menjadi pihak yang dijadikan pelampiasan. Selain berhasil menempatkan orang ke dalam posisi her, Joji juga sukses membawa pendengar lagunya menjadi pelaku pelampiasan. Banyak orang mengatakan mereka merasa relate dengan lagu dan isinya.
Viralnya lagu tentang masa lalu yang belum tuntas tersebut membawa beberapa dampak. Pertama, akibat dari ramainya lagu "Glimpse of Us" milik Joji, media-media sosial mendadak dibanjiri oleh konten dan respons terkait hubungan dan ketidakpercayaan.
Pada media sosial TikTok, bentuk akibat dari lagu tersebut dapat dilihat secara langsung melalui laman kiriman, kolom komentar, dan fitur For You Page. Sedangkan, pada media sosial Twitter, bentuk akibat dapat dilihat melalui cuitan akun, laman Trends For You, dan kolom komentar.
Dampak yang kedua yaitu meningkatkan trust issues dan overthinking di dalam hubungan. Kebanyakan pihak yang mengalami dampak ini adalah pihak perempuan. Hal ini disebabkan oleh pihak pasangan perempuan-lah yang di dalam lagu menjadi pelampiasan dan pihak lelaki-lah yang menjadikan pelampiasan pasangannya.