Lihat ke Halaman Asli

Peran Generasi Muda dalam Menyikapi Pandemik Covid-19

Diperbarui: 12 Desember 2021   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemic Corona Virus atau biasa disebut sebagai Covid-19 merupakan virus menular yang menyerang paru-paru manusia oleh karena itu masyarakat yang terjangkit Covid-19 akan mengalami sesak nafas dan parahnya dapat mengakibatkan kematian. Menurut BBC News dalam beritanya yang berjudul “Covid-19: 

Kajian kasus di Wuhan muncul sejak akhir Agustus, China sebut hasil itu sebagai hal yang konyol” menyatakan bahwa peneliti dari Harvard University menyimpulkan bahwasanya Corona Virus ini muncul pertama kali Kota Wuhan China pada akhir Agustus 2019. 

Sejak saat itu Virus tersebut menyebar diberbagai negara meliputi Indonesia, Covid-19 tersebut menyebar di Negara Indonesia pada bulan Maret 2020 silam hingga saat ini yang mengakibatkan perekonomian Indonesia mengalami kesulitan dan proses belajar mengajar yang awalnya dilakukan secara tatap muka dialihkan menjadi secara online.

Berdasarkan  data dari kemendikbud per 7 Agustus 2020 terdapat ratusan ribu sekolah ditutup untuk mencegah rantai penularan, lalu sekitar 68 Juta siswa dan 4 juta guru melakukan proses belajar mengajar secara online. 

Meskipun demikian, nyatanya masih banyak masyarakat dari dewasa maupun tua tetap tidak ingin di Vaksin. Padahal Vaksin sendiri diyakini dapat mencegah penularan yang diiringi dengan pemakaian masker, physical distancing dsb. 

Masyarakat yang tidak mau melakukan Vaksinasi kebanyakan berpendapat bahwa Covid-19 merupakan konspirasi yang menguntungkan pemerintah dengan cara memberikan Vaksin pada masyarakat.

Melihat situasi saat ini, peran generasi muda sangat diharapkan sebagai sumber daya potensial yang dapat mendukung kinerja pemerintah. Generasi muda diharapkan memberikan edukasi kepada masyarakat dan harus dapat menyangkal berita-berita hoax mengenai virus tersebut dan informasi yang belum jelas lainnya. Pemuda yang lebih memahami era digital saat ini, bisa menjadi agen-agen penangkal beritaa hoax dan informasi yang belum jelas kebenarannya. 

Sebagai generasi penerus bangsa pemuda diharapkan mampu menunjukan eksistensinya dalam beraktifitas, kepeduliannya terhadap situasi pandemi Covid-19 ini dan dengan segala dampaknya. Mari bersama, sebagai pemuda yang berintegritas tinggi dan semangat kerja yang kuat, untuk saling mendorong dan bekerja sama untuk meringankan beban sebagai akibat dari Covid-19.

Lantas apa saja dampak dari Covid-19 ini terhadap generasi muda? dan bagaimana cara mereka mengatasi dampak dari situasi tersebut? Menurut penulis hal paling utama ialah dimana kaum pemuda akan merasakan sulitnya bersosialisasi akibat ditiadakannya tatap muka pada pembelajaran, susahnya untuk berpergian ke tempat umum. 

Sehingga hal tersebut akan membuat generasi muda banyak yang mengalami stress / penurunan dalam kesehatan mental. Menurut data yang dihimpun oleh layanan telemedicine Halodoc menunjukan konsultasi pada kesehatan mental melonjak hingga 300 persen saat pandemi Covid-19. 

Data tersebut juga diakui oleh Halodoc bahwa banyak pemuda yang menggunakan layanan konsultasi kesehatan mental tersebut. Lantas bagaimana dapat menanggulangi hal tersebut? Berikut penulis meringkas beberapa cara untuk membantu generasi muda menyikapi pandemik:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline