Lihat ke Halaman Asli

Monica Diana Sintadevi

Pelajar Kelas 12 SMA Citra Berkat

Apakah Mempelajari Bahasa Asing Begitu Penting?

Diperbarui: 27 Januari 2023   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi buku-buku bahasa dan sebuah komputer di atas meja. (Milik pribadi)

Setiap orang pasti mampu berbicara dan menulis menggunakan bahasa ibu mereka. Bahasa ibu dipelajari oleh setiap orang sejak lahir dan dapat juga disebut sebagai bahasa pertama. Orang-orang yang dilahirkan dan bertumbuh di lingkungan yang menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari akan mempunyai bahasa Indonesia sebagai bahasa ibunya. Banyak orang juga berpikir bahwa hanya bahasa ibulah yang akan diperlukan di masa depan mereka. Oleh sebab itu, adakah perlunya mempelajari bahasa lain?

Bahasa merupakan sesuatu yang kompleks. Banyak orang yang berpikir bahwa menguasai bahasa ibu sudah cukup karena tidak melihat kegunaannya di masa yang akan datang. Selain itu, menekuni bahasa asing bukanlah hal yang mudah atau dapat dilakukan dalam sehari saja. Biaya kursus untuk mempelajari bahasa baru juga menjadi suatu pertimbangan. Alasan-alasan tersebut membuat banyak orang, terutama anak-anak muda, tidak terdorong untuk mulai mempelajarinya.

Padahal, mengenalkan bahasa asing kepada anak-anak dengan usia muda sangat dianjurkan. Usia yang lebih muda memudahkan mereka untuk menyerap informasi dan mengembangkan kefasihan dengan lebih cepat menurut penelitian Babak Ghasmeni dan Masoud Hashemi. Anak-anak cenderung dapat menguasai bahasa kedua lebih mudah dibandingkan ketika mereka sudah dewasa. Jadi, masa muda adalah waktu yang terbaik untuk mulai mendalami bahasa asing.

Selain itu, kemampuan berbahasa semakin diperlukan seiring berkembangnya teknologi. Akses menempuh pendidikan dan pekerjaan menjadi meluas ke ranah internasional karena adanya internet. Melihat perkembangan tersebut, warga Indonesia harus bisa bersaing mendapatkan dan memperluas koneksi mereka dengan mendalami bahasa asing. Baik untuk menempuh pendidikan, mencari pekerjaan, atau hanya sekedar untuk berwisata ke negara tersebut, adanya koneksi mempermudah mereka untuk meraih cita-cita mereka.

Salah satu manfaat yang dapat diambil, yaitu terbukanya peluang bagi anak-anak muda untuk meraih pendidikan tinggi dan juga mendapatkan pekerjaan di luar daerah atau negara asal mereka. Tidak hanya di luar negeri, kemampuan berbahasa seseorang juga banyak dicari dan diapresiasi di perguruan tinggi dalam negeri. Kemampuan tersebut memperbesar kemungkinan anak-anak muda untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Peluang mendapatkan pekerjaan pun akan bertambah dengan kemampuan berbahasa asing, dan pastinya akan membantu dalam mengembangkan bisnis.

Selain bermanfaat dalam bidang pendidikan dan dalam mendapatkan pekerjaan, mempelajari bahasa baru berarti menumbuhkan perspektif baru. Dengan berkomunikasi dengan orang-orang yang berbicara dengan bahasa tersebut, koneksi yang luas dan wawasan baru tentang dunia dapat terbentuk. Mereka juga dapat menumbuhkan rasa toleransi dari interaksi tersebut. Rasa toleransi tersebut adalah salah satu sikap yang perlu dikembangkan di Indonesia .

Dengan adanya internet, generasi muda sudah dapat mengakses sumber-sumber yang mereka perlukan untuk mulai belajar bahasa baru. Internet juga telah mempermudah akses untuk berkomunikasi dengan orang luar negeri. Tidak hanya itu, pemerintah sudah mewajibkan mata pelajaran bahasa Inggris untuk dipelajari di sekolah-sekolah Indonesia. Setidaknya, anak-anak muda sudah dapat berbahasa Inggris secara sederhana dari belajar di sekolah. Beberapa sekolah bahkan mengimplementasikan pembelajaran bahasa-bahasa asing lainnya yang tentunya akan bermanfaat bagi siswa-siswinya. Contoh pelajaran bahasa tersebut adalah bahasa Jepang, Mandarin, dan juga Korea.

Banyak manfaat yang dapat diambil dari mempelajari bahasa baru. Walaupun terdapat bahasa yang menurut banyak orang "sulit" dipelajari, hal terpenting yang diperlukan seseorang untuk menguasai bahasa baru adalah motivasi dan ketekunan untuk terus belajar. Masyarakat sudah bisa mendapatkan akses informasi yang terbuka, baik dari sekolah ataupun dari internet. Sehingga, sebaiknya peluang-peluang belajar tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline