Lihat ke Halaman Asli

Negara dan Pelaksananya menurut Leo Tostloy

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelum saya berbicara lebih jauh. Saya ingin membawa pembaca melihat sedikit latar belakang dari Leo Tostloy ini supaya pembaca memahami cerita.Leo Tostloy lahir dari keluarga aristrokrat Rusia. Keluarganya terkenal di bidang militer. Dan aristrokrat rusia saat itu menganut sistem feodal.Aristrokrat Rusia membagi-bagi wilayah kekuasaannya berupa tanah beserta orang didalamnya. Orang yang tinggal ditanah bangsawan Rusia ini pada dasarnya adalah semi budak yang mengelola tanah tuannya. Dan pada dasarnya tuannya bisa saja membunuh budak ini kalau dia mau karena budak adalah propertinya.Lahir dari keluarga militer. Leo harus ke prancis untuk belajar militer. Karena saat itu prancis adalah negara adidaya militer di eropa.Waktu fia di prancis dia melihat peristiwa yang akan mengubah hidupnya. Dia melihat eksekusi publik. Diama seorang pemberontak disiksa di depan publik saat itu karena memberontak.Dia lalu menulis kepada temannya. "Negara pada dasarnya, bukan saja konspirasi sekelompok kecil orang untuk mengeksploitasi rakyat didalamnya. Bahkan berlaku korup kepada rakyatnya. Dengan ini saya tidak akan melayani negara manapun didunia ini."Disini saya tidak sedang mempropagandakan komunisme atau anarkisme.Disini saya sedang membicarakan bagaimana manusia akan melakukan dan mengorbankan segalanya untuk kekuasaan. Insting manusia itu senang mendapatkan dan menjaga kekuasaan. Karena kekuasaan itu prestis. Banyak uang dan kekayaan yang bisa didapatkan darisitu.Tetapi beberapa manusia rela melakukan apapun untuk mendapatkan dan menjaga kekuasaan yang sudah dia miliki diluar akal sehat manusia. Tidak usak jauh jauh. Di negara kita saja. Pernah terjadi sebuah pergolakan kekuasaan antara beberapa orang saja. Yang mengakibatkan kematian lebih dari satu juta orang pada tahun 1965.Homo homoni lupus. Manusia adalah serigala bagi sesamanya.Tapi manusia itu makhluk emosional. Manusia bisa merasakan sakit jika dia melihat manusia lain terluka. Manusia merasakan penderitaan orabg lain diDalamnya. Dan betapapun dia berusaha menutupinya.dia tidak akan bisa merubah basic instingnya sebagai manusia.Bagaimana pun suksesnya manusia. Dia tidak akan tenang kalau sukses itu dibangun dari penderitaan orang lain. Bagaimanapun caranya dia melakukannya.Oleh karena itu plato berkata dalam republik. Hidup dengan jujur itu.lebih baik hasil akhirnya dari pada hidup yang tidak jujur.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline