Lihat ke Halaman Asli

Gula Itu Jahat

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12913919692133366202

Gula itu jahat...kenapa saya katakan demikian???

jadi saya akan bercerita mengenai apa alasan saya mengatakan gula itu jahat. siapa yang tidak kenal dengan penyakit gula atau yang dikenal dengan nama medis Penyakit Diabetes Mellitus (DM), nah penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah. (sumber) Penyakit ini sangat dekat dengan keluarga saya makanya saya nenek dan ibu saya adalah penderita DM. Penyakit ini sangat jahat dan berbahaya dapat membuat berat badan seseorang dari gemuk sekali bisa kurus kering bahkan sampai mengakibatkan kematian. klo dalam ilmu medis ya di bilangnya "kartos...katrokxz....atau katro...blaablaa lah" susah spell-nya mau nyari digoogle jg males. nah intinya klo seorang penderita DM itu udah katrozx (biar ga ketuker sama katro = kampungan) berarti dia telah mengalami keracunan gula darah yang diakibatkan terlalu tingginya gula dalam darah si penderita. inilah yang bisa mengakibatkan kematian. makanya disarankan penderita DM tidak boleh makan-makanan yang mengandung gula berlebih malah harus diet ketat untuk masalah per-gulaan. karena dengan memakan makanan yang tinggi kandungan gulanya akan semakin memperparah penderita DM. Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM dapat dilihat dari peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL (sekarang banyak alat-alat yang praktis digunakan untuk mengetes kadar gula dalam darah kita, tp maaf saya lupa namanya), kemudian dari air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dikerubuti semut.(nah...hati-hati degh yang suka pipis sembarangan terus pipisnya dikerubungin semut kemungkinan anda penderita DM) Katanya orang DM itu : 1. sering mengalami yang namanya kesemutan, parahnya kesemutanya ini bisa sampe nyeri ditusuk-tusuk jarum gitu (Red. pengakuan mama saya) 2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga 3. sering sekali pipis, wah pokoknya mengeluarkan urien yang banyak 4. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya 5. Cepat lelah dan lemah setiap waktu (inginya tidur-tiduran terus) padahal gula darah akan semakin naik jika penderita DM tidak beraktivitas setelah mama saya dinyatakan penderita DM 2 tahun lalu baru setangah tahun ini kami sekeluarga sangat cocern masalah penyakit DM ini. soalnya mama pernah sampe koma 3 hari gara-gara sakit ini. sejak itu kami sekeluarga menjaga pola makan karna dipesankan dokter pribadi seperti itu mengingat riwayat keluarga yang mewariskan penyakit yang berbahaya (kenapa ga ngewarisin harta aja!!!) jadi hati-hatilah yang keluarga satu darahnya menderita penyakit ini bisa diturunkan. bisa kah anda sekalian bayangkan orangtua anda, hidup setiap harinya karna sebuah suntikan dan anda sebagai anggota keluarga harus mendukung melakukan itu setiap harinya. memberikan suntikan walaupun anda bukan dokter ataupun perawat yang tidak punya sertifikat menyuntik dengan benar??. jadi bukankah sehat itu mahal....mari kita sama-sama jaga diri kita dari segala sakit walaupun sakit itu juga pemperian ALLAH SWT. mulailah dari diri sendiri baru tular pada orang lain "Go healthy Life!!" *tulisan ini saya dedikasikan untuk Alm. Hj. Masropah dan mama saya yang setiap hari menjadi pabrik gula :) keep smiling mom's *Gambar diatas contoh salah 1 suntikan insulin dari 4 suntikan yang saya punya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline