Lembaga pelatihan dan pengkaderan AR Learning Center sukses menggelar pelatihan sertifikasi human resources development (HRD, pada Senin (31/5), Selasa (1/6) dan Jumat (4/6) kemarin. Acara tersebut dilaksanakan secara daring yang dihadiri sekitar 25 orang peserta dari berbagai profesi dan daerah seluruh Indonesia.
Dalam pelatihan tersebut, Dr. Yuan Badrianto asal Bekasi menjadi mentor yang menyampaikan materi sumberdaya manusia secara mendalam. Ada enam hal penting yang disampaikannya, antara lain; man power planning and job analyses, recruitment/hiring process, training and development people, performance management, hubungan industrial, dan employee engagement and HR branding.
Fungsi manajerial dalam mengembangkan sumberdaya manusia dapat dilakukan dengan cara mengelola karyawan, pengembangan sumberdaya manusia, manajemen kompensasi dan empati terhadap pekerja. Jika hal itu dilakukan, maka target pencapaian kinerja pengelolaan sumberdaya manusia tercapai.
Manpower planning dapat dilakukan dengan cara menganalisa ketersediaan SDM, memprediksi bisnis di masa depan, memprediksi kebutuhan SDM di masa depan dengan mempertimbangkan kondisi tertentu dalam hal analisa pekerjaan yang terkait dengan perencanaan SDM.
Kemudian, baru berlanjut pada tahap seleksi karyawan, beberapa faktor penting yang harus diingat ialah penawaran tenaga kerja, faktor etika, faktor internal organisasi/perusahaan, dan faktor sama-sama mendapatkan kesempatan (no discrimination).
Untuk mendapatkan karyawan yang baik dan ideal, maka harus selalu diperhatikan tahap demi tahap dalam seleksi, baik teknis seleksi, teknis pelaksanaan ujian/tes seleksi, psikotes, interview, dan karakter pelamar kerja saat wawancara.
Menurut coach Yuan, Untuk mencetak karyawan yang ideal, maka setiap praktisi HRD harus mengetahui ADDIE MODEL, yaitu sejaumana mereka mampu menganalisa masalah, mendesain masalah dalam sebuah pelatihan, pasca pelatihan diharapkan mampu mengembangan SDM yang tepat guna, kemudian penerapan materi pelatihan dalam lingkungan kerja baik organisasi pemerintah maupun perusahaan dan terakhir adalah evaluasi dalam bentuk pengawasan kinerja dan hasil.
Sedangkan persoalan hubungan industrial dan hukum perjanjian yang jamak terjadi, diungkapkan salah seorang peserta Alimuddin, SHI, MH asal Magelang. Menurutnya, Untuk mencetak karyawan yang ideal, maka setiap praktisi HRD harus mengetahui ADDIE MODEL, yaitu sejaumana mereka mampu menganalisa masalah, mendesain masalah dalam sebuah pelatihan, pasca pelatihan diharapkan mampu mengembangan SDM yang tepat guna, kemudian penerapan materi pelatihan dalam lingkungan kerja baik organisasi pemerintah maupun perusahaan dan terakhir adalah evaluasi dalam bentuk pengawasan kinerja dan hasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H