Lihat ke Halaman Asli

Menumbuhkan Literasi Digital dalam Menghadapi Pendidikan Abad 21

Diperbarui: 6 Desember 2023   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan salah satu pondasi paling penting dalam membangun sebuah negeri. Melihat suatu negara dapat maju dan berkembang salah satunya dari tingkat pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mengalami perubahan dalam dunia pendidikan. Penggunaan media digital berbasis internet tidak luput dari penerapan di aspek pendidikan. Pada masa pandemic covid-19 media pembelajaran berganti dengan penggunaan media elektronik seperti smartphone, tablet, maupun komputer. Perubahan tersebut merupakan tantangan dalam dunia pendidikan karena media yang digunakan semakin canggih. Penggunaan media elektronik memiliki dampak positif maupun dampak negatif. 

Dampak positif dalam penggunaan media elektronik seperti smartphone adalah memudahkan pendidik dalam memberikan materi pembelajaran dengan aplikasi yang ada di smartphone tersebut. Selain itu, memiliki efisien dan efektifitas waktu dalam memberikan tugas yang diberikan oleh pendidik. Namun, dampak negatif dari penggunaan smartphone sebagai media pembelajaran adalah siswa memiliki ketergantungan terhadap smartphone dan jika tidak memilikinya siswa merasa tertinggal dari teman-temannya. Interaksi antara pendidik dan siswa akan mengalami penurunan, hal ini dikarenakan media nya sebatas berhadapan dengan layar saja tanpa melihat atau bertemu langsung. Sehingga kualitas pembelajaran pun semakin menurun.

Penggunaan media digital harus diimbangi dengan literasi digital yang ditanamkan di dalam diri peserta didik. Hal ini bukan saja kemampuan penggunaan media digital, namun juga pola pikir yang dapat mengimbangi arus perkembangan teknologi. Misalkan dalam pemberian tugas melalui aplikasi sekolah yang berupa link atau dashboar di aplikasi tersebut  berisi  mengenai materi-materi Pelajaran baik berupa audio maupun video. Kemudian peserta didik diberikan tugas untuk menyelesaikannya dengan cara mempelajari secara mandiri dari video yang telah diunggah diaplikasi tersebut. Dalam pengerjaannya peserta didik juga perlu adanya kreativitas dan inovasi yang dapat menjelaskan pertanyaan terkait tugas yang diberikan oleh pendidik.

Literasi digital merupakan sebuah kemampuan dalam berpikir tingkat tinggi untuk mengembangkan serta mendukung kesuksesan dalam bidang akademis, professional, maupun diri sendiri (Shao dan Purpur, 2016). Menurut pendapat Gilster (dalam Khasanah dan Herina, 2019) menyatakan bahwa literasi digital merupakan kemampuan individu dalam menggunakan teknologi serta informasi digital secara efisien dan efektif baik dalam bidang akademik maupun kehidupan sehari-hari. Simpulan dari pendapat para ahli maka literasi digital adalah penggunaan media berbasis digital dengan kemampuan yang dimiliki individu dalam menggunakan teknologi dan informasi dari media digital.

Literasi digital dalam dunia pendidikan masih kurang. Hal ini dikarenakan pendidik masih kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya literasi digital. Peran pendidik dalam menghadapi abad 21 ini masih perlu ditingkatkan kembali. Salah satu caranya adalah membiasakan siswa untuk membaca buku sebelum masuk pembelajaran, atau dengan penggunaan smartphone siswa diberikan akses membaca selama 10-15 menit mengenai materi pembelajaran atau bacaan yang diberikan oleh pendidik ntuk pembiasaan gerakan literasi setiap harinya. Perkembangan teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar. Pendidik seharusnya mendapatkan fasilitas dalam mengembangkan skill untuk menghadapi abad ke-21 ini.

Pendidikan abad 21 menuntut siswa untuk memiliki keterampilan dalam menggunakan teknologi berbasis digital dengan kreativitas dan inovasi yang dimiliki. Selain model pembelajarannya pun beragam jenis metode pembelajaran yang diberikan. Hal seperti ini tidak semua pendidik bisa memahami perkembangan teknologi dengan baik, karena banyak pendidik yang usianya di atas 40 tahun dengan kemampuan memahami tidak secepat anak saat ini. Selain itu, pemberian pelatihan bagi para pendidik itu penting, supaya pendidik dapat memberikan ilmu secara efektif dan efisien yang mana teknologi di abad sekarang sangat cepat dan mudah diaksesnya.

Pentingnya peran pendidik dalam menumbuhkan kesadaran literasi digital pada peserta didik agar penggunaan media digital dapat bermanfaat sesuai  yang di harapkan oleh pendidik serta peserta didik juga tidak menyalahgunakan akses teknologi sebagai media pembelajaran masa kini. Jika penggunaan media digital kurang bijak maka generasi penerus akan rusak baik dalam sikap (attitude) maupun pemikiran (thinking) yang hanya mengandalkan teknologi saja.

DAFTAR PUSTAKA

Khasasnah, U., Herina. 2019. Membangun karakter siswa melalui literasi digital dalam menghadapi pendidikan abad 21 (Revolusi Industri 4.0). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.

Shao, X., Purpur, G. 2016. Effects of Information Literacy Skills on Student Writing and Course Performance. The Journal of Academic Librarianship, 42(6), 670-678.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline