Lihat ke Halaman Asli

Momon Sudarma

Penggiat Geografi Manusia

Nalar Meleleh di Hadapan Timah!

Diperbarui: 4 April 2024   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

meleleh dihadapan timah (sumber : pribadi, bing.com) 

Ramai sudah. Di media massa kita hari ini. Korupsi dengan besaran yang hampir sudah dipastikan, sangat fantastis. 271 T. Gimana cara menulisnya ?  Tidak kebayang. Andaipun huruf T-nya, diturunkan sedikit jadi - M, pun, masih banyak orang yang tidak bisa membayangkannya. Atau, bila huruf M, itu diturunkan jadi -J (271 juta), bagi sebagian orang masih juga mengalami kesulitan untuk membayangkannya. Mungkin, kalau satuannya, ditulis jadi R, banyak sudah yang bisa membayangkannya.

jika, 271 T, diturunkan  

jika, 271 M, diturunkan 

jika, 271  J,  diturunkan 

jika, 271  R (dua ratus tujupuluh satu ribu)

Di level keempat itulah, sebagian besar rakyat kita masih bisa membayangkannya. Ya, setidaknya, saat rakyat kita menerima BLT (bantuan langsung tunai) yang dibagikan Pemerintah di setiap bulannya, angka itu masih bisa dibayangkanya.  Hanya saja, angka itu, hanya mengendap dalam beberapa menit atau jam saja. Setelah itu, angkanya langsung melorot entah ke mana. Itulah kebanyakan dari kita, dan saudara-saudara kita saat ini.   Hanya sebesaran angka itulah, yang mudah dibayangkan oleh kebanyakan warga kita.

Ada yang mencoba mengutak atik, andai saja, angka sebesar 271 T itu dibagian kepada seluruh rakyat Indonesia, yang berjumlah sekitar 278 juta orang, maka bisa jadi, setiap warga negara akan mendapatkan bagian sekitaran satu juta rupiah. Wah, jumlah sebesar itu  lumayan besar, bahkan bisa menggaji guru honorer 2 atau 3 bulan lamanya.

Ah, biarkanlah hal itu, menjadi permainan hayalan masyarakat kita saat ini. Karena pada kenyataannya, angka se-GEDE itu, hanya dikorupsi oleh beberapa orang saja. 

Terkait hal ini, ada beberapa pertanyaan kritis, yang biasa muncul di tengah benak masyarakat kita.

Pertama, akankah hal itu dilakukan oleh sendirian ? jawabannya, tidak. Buktinya ada beberapa orang, yang sudah ditetapkan oleh KPK. Ok ! Lagi-lagi kita dihadapkan pada kenyataan, bahwa pelakunya tidak sendirian, dan bukan orang 'hutan', tetapi benar-benar orang kota. Tetapi, kenapa ya, kok licin dan sulit sekali terdeteksi oleh badan intelelijen-keuangan di negara kita ini !

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline