Kenapa kita mudah terpancing emosi ? ini pertanyaan dasar, yang menyasar pada kondisi kebatinan seseorang. Kelihatannya, bukan hanya orang yang biasa, bahkan, orang-orang yang kita anggap dewasa, cerdas, dan panutan pun, dalam kondisi tertentu, bisa terpancing emosi. Seperti yang terjadi dalam kegiatan debat pilpres 2024 kali ini.
Sekali lagi, pertanyaan mendasar saat kita menyaksikan debat pilpres 2024 adalah mengapa seseorang bisa mudah terpancing emosi ?
Paparan ini, tidak akan merujuk pada hasil penelitian yang ilmiah mengenai kejadian itu. Ulasan ini, lebih merupakan renungan atau refleksi pada diri sendiri, dengan menggunakan gambaran atau cermin kejadian saat kita menyaksikan acara debat pilpres/cawapres di tahun 2024 ini.
Wah, kalau begitu, maka jangan-jangan, uraian ini bisa memancang emosi pembaca juga nih ?
Hak, memangnya kenapa ?
Ya, itu, kalau opini, pandangan, pendapat, atau penilaian seseorang pada orang lain, yang tidak benar, atau tidak mendasar, lantas disebutkan di ruang publik, pastilah, hal itu akan memancing emosi orang yang dituduhnya.
Jadi, tulisan inipun, kalau misalnya tidak ilmiah, tidak ada alasan atau tidak berdasar, jangan-jangan, bisa memancing emosi para pembaca juga.
Nah, sekarang kita lanjutkan lagi, mengapa pembaca emosi membaca tulisan ini ?
Pertama, ada beban kepentingan. Seseorang yang memiliki beban kepentingan, maka dia akan terhinggapi upaya membela diri, mempertahankan, atau upaya melawan argumentasi lawan. Ketika beban kepentingan ini dianggap besar dan sangat sakral bagi dirinya, maka bukan hal mustahil akan menjadi beban berat dalam dirinya.
Kita mengetahui bahwa dalam konteks debat-pilpres, setiap kandidat memiliki beban yang sangat berat. Beban berat itu, adalah tanggungjawab untuk menampilkan performa terbaik, untuk menjaga elektabilitas.