Lihat ke Halaman Asli

Jangan Diperebutkan, Itu Cuma Kursi

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan diperebutkan, itu cuma kursi, halalnya ada dalam hati bukan pada busanya. Keras kursi diperebutkan, keras pula kursi akan memukulimu lewat rohnya yang hinggap pada setiap jiwa goncang.

Begini saja, ambil kursiku yang sepuluh rupa sebab kalian 10 jiwa. Bagi rata, jangan pikir aku, ya. Aku sayang kalian semua

Daripada ribut saja seperti anak-anak angsa tak dapati pakan

Seharian lamanya. Percaya kursi-kursiku kekal. Kurancang lewat otaku yang basah. Ukirannya pun kupahat pada malam cerah, ketika orang asyik nyaba ke alam maya.

Kuharap kalian tak salah tanggap

Ini pemberian tak berharap

Ini pemberian wakil sikap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline