Lihat ke Halaman Asli

Ketidakadilan Prinsip Ekonomi

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan pengorbanan sekecil-kecilnya, mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Prinsip ekonomi tersebut tentu tidak asing bagi kita karena guru ekonomi di sekolah juga mengajarkan prinsip “sesat” tersebut. Jika Anda masih ingat pelajaran ilmu ekonomi di bangku SMP, Anda pasti hafal prinsip ekonomi ini. Namun, prinsip ini hampir tidak mungkin jika diterapkan di dunia nyata. Namun, kapitalis memegang teguh prinsip ini untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat dengan modal seadanya dan cara yang tidak terpuji.

Jika kita menyaksikan berita ekonomi di media massa, prinsip ini sudah tidak berlaku lagi karena harga-harga kebutuhan pokok maupun alat produksi terus naik. Pengusaha pun harus membayar lebih untuk menjaga keberlangsungan usahanya. Namun, mereka juga harus menekan harga untuk memenangkan persaingan pasar dan hati konsumen.

Ada sesuatu yang salah dengan prinsip “pengorbanan sekecil-kecilnya untuk keuntungan sebesar-besarnya”? Prinsip ini tidak berlaku lagi karena persaingan pasar yang sangat keras sehingga memaksa setiap pengusaha untuk mempertahankan kualitas produk dengan harga yang kompetitif. Jika Anda hanya mempunyai modal kecil untuk usaha, Anda sudah pasti tidak mampu membeli bahan produksi atau alat produksi yang bermutu tinggi. Hasilnya, produk yang Anda hasilkan tidak mungkin mempunyai mutu tinggi. Dengan teknik pemasaran seperti apapun, produk bermutu rendah tidak akan bisa menarik minat konsumen.

Sekali konsumen kapok membeli produk Anda, selesai sudah. Anda tidak akan pernah mendapatkan pesanan lagi. Hal ini juga berlaku bagi pengusaha yang berbisnis dalam perdagangan komoditi berjangka.  Seperti yang biasa kita saksikan di berita ekonomi, pengusaha sukses biasanya adalah orang yang mau bekerja keras dan berkorban untuk memenangkan persaingan pasar. Mereka mempertahankan mutu dan harga produk untuk mendapatkan konsumen sebanyak mungkin. Produk bermutu tinggi dan pemasaran yang bagus memang memerlukan pengorbanan lebih, tetapi hasil yang didapat juga cukup memuaskan.

Masihkah Anda percaya dengan prinsip “pengorbanan sekecil-kecilnya untuk keuntungan sebesar-besarnya”? Prinsip ini tidak sejalan dengan logika. Selain itu, bisnis apapun entah itu pertanian, peternakan, UKM, atau komoditi berjangka pasti memerlukan pengorbanan yang tidak kecil untuk meraih peluang pasar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline