Pertama kali aku melihat
Seseorang berdiri dimalam yang pekat
Kakinya terikat pada masa laluyang laknat
Rintihanya sungguh menyayat
^^
Heiii sobat !
marilah mendekat
Raih tangankumari berjabat erat
Didalam siniudaranya hangat
Kita berbincang melepas penat
^^
Hayoo bersahabat tanpa sekat
Asal tetap ingat aturan dan adat
Setiap saat kita bisa berdebat
Dalam linggkaran nurani dan akal sehat
^^
Jangan biarkan rasa hormatjadi santapan lalat
Aroma busuknya tak kanhilang sampai kiamat
Saat usia kita habis dimakan ngengat
Tak adajalan untuk selamat
Yukk tobattt
^^
Saat malam kian merambat
Orang itu menatapku dengan kesumat
Tertawa ngakak menggetarkan jagat
kalimat keluardari mulutnya membuatku tercekat
^^
Heiii kau yang berbicara bagai malaikat
apakah kau sudah merasa hebat !
menuduhkuberkubang maksiat!
berani mengatai laknat !
^^
Tak perlu kau galaubila aku tersesat
Sampai jumpa lagi nanti di akhirat
Apakah aku atau kau yang selamat
Mari kita lihat…
^^
Sosok dengan kaki yang masih terikat itu menghilang sekelebat
Raib dibalik pohon2 yang lebat
Kembali menyusuri malam yang pekat
Batinku bersbisik .. semoga kita sama2 selamat
^^
tamattttttttttt
***ΜÔΜΜý***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H