Allah SWT berfirman dalam Quran Surat Ali Imran ayat 191 yang artinya, " (Yaitu) orang - orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi ( seraya berkata),"Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia- sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."
Allah SWT menciptakan segala sesuatu dengan maksud dan tujuannya. Makhluk yang tercipta tentu selalu ada kelebihan dan kekurangannya serta terdapat manfaatnya, tidak ada yang sia - sia. Bahkan nyamuk yang dirasa mengganggu dan menggigit manusia saja, telah Allah ciptakan untuk pelajaran hidup manusia itu sendiri, namun sering kali kita tidak menyadari.
Terdapat beberapa serangga yang Allah SWT sebutkan dalam Firman- Nya di kitab Al Quran, seperti nyamuk, belalang dan kutu dalam surat Al- A'raf ayat 133, lebah, dan lain sebagainya.
Diantara serangga - serangga itu ada yang berbahaya dan tidak. Ada yang bermanfaat menghasilkan makanan maupun obat. Namun bagaimana dengan jenis serangga yang berbahaya? Jika dengan hewan- hewan tersebut kita bisa mengambil pelajarannya, bagaimakah jika terkena gigtan atau serangan dari hewan tersebut? Bolehkah kita membunuhnya? Dan bagaimana dengan pertolongan pertama pada kasus gigitan hewan?
Pada tanggal 29 Juni 2022, pukul 09.00 wib telah diadakan workshop virtual dari Kementrian Kesehatan mengenai Kegawatdaruratan Hewan Hemynoptera. Dikutip dari wikipedia mengenai hewan hemynoptera, adalah salah satu ordo dari serangga, yang antara lain terdiri atas semut, lebah, tawon dan lalat gergaji.
Karena banyaknya kasus sengatan serangga di dunia termasuk Indonesia yang bisa sampai kehilangan nyawa, sehingga sangat penting jika kita mengetahui cara menangani kasus tersebut. Kita sebagai orang awam pun minimal harus megetahui cara untuk melakukan pertolongan pertama. Ketika terjadi serangan dari serangga yang sifatnya venom ( beracun) misalnya, tidak menjamin tempat kita berada terdapat petugas medisnya atau ada peralatan dan obat yang memadai bukan?
Nah di pembahasan kali ini saya akan meringkas hanya tentang penanganan awal saja pada sengatan serangga, sebagaimana yang dipaparkan oleh Dr. dr Tri Maharani, Sp.EM sebagai pemateri di workshop tersebut.
Penanganan pertama pada gigitan serangga, sebagai berikut:
1. Tawon ( Pesva Affinis)
Tawon sebetulnya memiliki banyak jenis dan sifatnya menetap, tidak berpindah tempat. Namun yang diambil contohnya untuk yang jenis affinis ini. Sedangkan untuk penanganan pertama pada sengatannya yaitu dengan kompres es pada bekas sengatan dan rawat luka. Fase lokalnya nyeri di bekas sengatan, bengkak dan eritema ( kemerahan). Namun jika sengatan lebih dari dua segera ke tempat pelayanan kesehatan.