Berdirinya suatu negara di dasari oleh beberapa unsur. Unsur pendiri negara tersebut yaitu adanya penduduk, wilayah, pemerintahan dan kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain (Menurut pasal 1 Konvensi Montevideo 1993).
Lantas, setelah adanya unsur - unsur pembentuk suatu negara, apakah negara tersebut dapat dikatakan berjalan dengan baik?
Jawabannya kembali kepada kemampuan sumber daya manusia di negara tersebut. Bagaimana mereka menjalankan roda pemerintahan, serta bagaimana hubungan politiknya dengan negara lain agar terciptanya keseimbangan dunia.
Nah, agar terciptanya keseimbangan ini maka antar negara harus saling bekerja sama. Baik dari segi pemerintahan, militer, politik dan ekonomi. Perekonomian menjadi salah satu yang terpenting sebagai penunjang agar roda pemerintahan tetap berjalan. Kenapa dikatakan terpenting?
Dari waktu ke waktu sejarah pun mencatat bahwa negara yang adekuat di cirikan dengan perekonomiannya yang stabil. Sedangkan negara yang perekonomiannya rendah atau cenderung mengalami penurunan memiliki nilai rendah di mata dunia, dan negara tersebut tidak bertahan lama karena tidak dapat mengurus rakyatnya dan menjaga daerah kekuasaanya. Ketika nilai ekonomi di suatu negara mengalami kemajuan, artinya penduduknya atau SDM di negara tersebut sangat baik, sehingga roda pemerintahan dapat dijalankan dengan baik pula.
Berbagai cara dilakukan oleh negara - negara di dunia agar terciptanya kestabilan. Terbentuknya organisasi - organisasi dunia yang membantu mewadahi aspirasi setiap negara untuk membantu negara lain yang dilanda bencana (seperti PBB, WHO, HAM dan organisasi lainnya), baik bencana akibat peperangan, wabah penyakit maupuan bencana alam, dan lain sebagainya. Ini artinya bahwa setiap negara memang menginginkan kedamaian dan ketentraman.
Indonesia merupakan negara berkembang dan memiliki nilai ekonomi yang cenderung naik turun. Sejarah pun mencatat ketika di zaman orde baru atau zaman Presiden Soeharto pernah mengalami peningkatan inflasi.
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Indonesia mengeluarkan kebijakan yang disebut kebijakan moneter untuk mengatur pengeluaran jumlah uang yang beredar, dan tentunya agar dapat menekan tingkat inflasi juga. Presidensi G20 merupakan bentuk dari kepedulian negara - negara anggota akan krisis dunia.
Indonesia sebagai negara yang pernah di jajah tentu pernah merasakan bagaimana rasanya di tindas oleh negara lain, peperangan dimana- mana, di perbudak di rumah sendiri dan ekonomi masyarakat nya rendah. Sebagaimana zaman perang dunia ke - 2 yang mana negara Indonesia mempunyai pemikiran untuk memilih menjadi negara non- blok atau tidak memihak blok manapun, menjadi bukti bahwa Indonesia sangat peduli akan kedamaian dunia. Sehingga ketika adanya Presidensi G20 yang di adakan di Indonesia, tentu sangat disambut dengan baik.
Maudy Ayunda sebagai juru bicara di Presidensi G20 mengatakan, bahwa ini kesempatan Indonesia untuk memperkenalkan diri kepada dunia, khususnya kepada negara - negara yang memiliki perekonomian terbesar. Presidensi G20 mengangkat isu - isu dunia di masa depan untuk membangkitkan ekonomi, tentang skenario menyelamatkan dunia keluar dari pandemi, krisis ekonomi yg berkepanjangan, perubahan iklim serta transformasi digital.