Ini adalah tahun pertama Molzania hidup tanpa THR. Alasannya awal tahun lalu resign bekerja dari kantor tante yang berprofesi sebagai notaris. Molzania ingin mencari pengalaman dan suasana kerja baru. Resign bekerja artinya siap untuk mencari pekerjaan baru. Untuk sementara ini memilih kerja sebagai freelancer sekaligus blogger professional.
Menjadi difabel mobilitas membuat Molzania kesulitan untuk dapat pekerjaan. Perusahaan umumnya enggan memperkerjakan karyawan difabel. Tidak banyak jumlahnya. Maka ketika Molzania diterima bekerja di kantor tante sendiri, sudah syukur Alhamdulillah. Tapi sejak memutuskan resign artinya Molzania harus siap-siap mencari penghasilan lewat jalur lain. Alhamdulillah, Allah SWT Maha Baik, ada saja rezeki yang Allah berikan lewat kemampuan menulis ini.
Selama bekerja dulu, ada masa-masa dimana Molzania harus bersabar dengan pencairan THR. Menunggu itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Telat sehari dua hari sudah biasa. Lagian bulan-bulan awal berkerja dulu, berlaku ketentuan baru dimana karyawan yang baru 1 bulan bekerja berhak mendapatkan THR. Namun besarannya dihitung secara proporsional dengan membagi bulan lamanya bekerja dengan 12 bulan lalu hasilnya dikali 1 bulan gaji.
Tentunya peraturan baru ini sangat melegakan terutama bagi karyawan baru seperti Molzania dulu karena dengan aturan baru ini Molzania dapat tambahan gaji yang setidaknya akan mampu paling tidak memenuhi kebutuhan berlebaran. Mengenai besarannya tidak masalah, yang penting adalah disyukuri saja.
Menjadi seorang freelancer artinya siap-siap menerima job yang kadang kembang kempis. Tetapi memasuki bulan Ramadan dan lebaran, kadar tawaran job sedikit lebih banyak. Dengan begitu, Molzania bisa menyisihkan sedikit THR untuk pribadi. Diluar kebutuhan biaya bulanan untuk membangun blog. Besarannya mungkin tidaklah sebanyak THR yang Molzania dapatkan sewaktu bekerja kantoran pada tahun kedua dulu. Namun bisalah digunakan untuk memuaskan keinginan pribadi menyantap kuliner dan belanja ini itu kebutuhan wanita.
Jauh di lubuk hati, tetap saja rindu besaran THR yang dulu. Tapi life must go on. Keputusan telah dibuat, tak bisa ditarik lagi. Jalan satu-satunya adalah tetap melangkah memandang lurus kearah depan. Mudah-mudahan satu dua lamaran dapat panggilan atau dapat tawaran job freelancer lebih banyak. ^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H