Hari kemarin telah pergi dan hari ini datang lagi. Keesokan hari akan datang dalam keheningan waktu. Datang membawa sejuta problem hidup bervariasi. Bagai sajian menu yang bervariasi setiap waktu
Tak terasa kantong kantong rupiah pun pergi
Ditanya bendahara keluarga pun habis terpakai
Tetes keringat mengalir bagai mandi dikala senja
Entah kemana aku pergi mendapatkan sedekah cukup sehari kan merayu
Denyiut nadi berlari memburu waktu demi rejeki sehari
Disaat itu ibu membangunkan aku dikala lupa
Seutas rantai hasil keringat dulu jadi sandaran akhir tersayat
Bekal 5,0 gram menuju Pegadaian yang menggadai jiwa dikala menggoda
Aku pun tersenyium menerima setumpuk rupiah penyambung jiwa yang merana