Lihat ke Halaman Asli

Elvina Molle

Mahasiswa

Tanah Sudah Sakit

Diperbarui: 11 Maret 2019   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kalian pasti sudah taukan tentang pencemaran lingkungan. Kali ini pembahasan tentang pencemaran lingkungan akan spesifik yaitu pencemaran tanah. Tanah yang merupakan lapisan bumi yang merupakan tempat untuk bertumbuh dan berpijaknya makhluk hidup, bukan?. Tanah juga merupakan faktor pendukung makhluk hidup bisa bertumbuh pula. Mulai dari tempat tumbuhnya bahan pangan, penyuplai air, dan tempat tinggal organisme yang mendukung keduanya.  Akan tetapi pencemaran lingkungan yang juga sekaligus mencemari tanah yang mana tanah dapat disebut juga sebagai penyeimbang ekosistem.

Dilihat dari kacamata pertanian pencemaran tanah dapat ditunjukkan dari tidak efisiennya pemberian pupuk hara dan pemberian pestisida yang berlebih. Pemupukan hara tidak efisien menyebabkan pencemaran tanah dan mengakibatkan pencemaran air pula, dikarenakan ada beberapa hara yang sifat nya mobil (mudah berpindah) dan dapat mengalami leaching atau pencucian dan mencemari air tanah. Pemberian pupuk pestisida yang berlebihan juga dapat mencemari tanah. penggunaan pestisida di perkirakan hanya 20% yang pas sasaran atau yang benar efektif, sisanya 80% yang jatuh ketanah dan mencemari tanah. pencemaran tanah oleh pestisida menyebabkan tanah menjadi tidak subur serta membuat tanah menjadi masam. Ketidak suburan tanah dikarenakan pestisida yang berguna membunuh hama dan penyakit pada tanaman malah jatuh ketanah dan mematikan organisme- organisme pendukung.

Selain kesuburan tanah menurun dan tanah menjadi masam, kualitas tanaman yang di tanam juga mengalami penurunan dan bisa dikatakan sudah tidak layak dikonsumsi lagi. Penggunaan pestisida oleh petani terhadap tanaman sudah mulai dilirik oleh pemerintah, lhoo. Kementrian Pertanian sudah mulai mengatur pengaturan, perizinan, dan pemanfaatan agar digunakan dengan lebih bijaksana. Selain itu kesadaran untuk pemupukan hara yang lebih efisien juga agar tidak mencemari tanah dan air.

Sumber:

sindonews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline