Akhir-akhir ini banyak sekali pemberitaan di media kasus bullying atau perundungan yang terjadi di kalangan pelajar bahkan ada beberapa kasus yang memakan korban jiwa. Namun sangat dimungkinkan di luar pemberitaaan sebenarnya masih banyak kasus serupa yang tidak sampai terekspos. Efek perundungan tidak hanya sekedar fisik tapi juga psikis khususnya bagi korban. Kalau sudah seperti ini siapa yang bisa disalahkan? Apakah pengasuhan, lingkungan atau media sosial ???
Sejumlah kasus kenakalan remaja yang terjadi akhir-akhir ini telah mencoreng khususnya bagi dunia pendidikan dimana sistem pendidikan di Indonesia sedang berbenah mengejar ketingggalan akibat pandemi covid .
Remaja dengan segala permasalahan yang dihadapi sangat membutuhkan pendampingan yang serius. Keluarga sebagai basis utama pendidikan memegang peranan penting bagi tumbuh kembang remaja. Pentingnya pondasi pendidikan akhlak sedini mungkin dan berkelanjutan sehingga tak mudah terpengaruh oleh perilaku negatif dari lingkungannya. Apalagi di tengah gempuran media sosial yang menyajikan berbagai konten sangat mudah diakses oleh remaja kita.
Ketika membaca berita-berita tersebut tentunya sebagai orang tua merasa khawatir , marah, kesal dan juga bingung dengan perilaku negatif pelajar sekarang. Bagi orang tua pelaku tentunya merasa malu dan kecewa dengan tingkah laku anak mereka. Masyarakat akan beranggapan mereka orang tua yang kurang cakap memberikan perhatian dan kasih sayang sehingga anak mencari perhatian di luar dengan cara yang tidak terpuji. Sementara bagi orang tua korban pasti akan marah dan menuntut ganti rugi terhadap keluarga pelaku sehingga peristiwa perundungan menimbulkan efek domino.
Pendidikan yang berkualitas bukan hanya tanggungjawab sekolah, butuh peran serta dari orang tua. Komunikasi yang sehat antara orang tua dan pihak sekolah ditenggarai mampu meminimalisir remaja yang bermasalah. Tugas mengandung memang beban seorang ibu tapi tugas pengasuhan adalah tanggungjawab bersama. Perhatian dan kasih sayang kunci membangun hubungan positif dengan anak remaja untuk membantu mereka melewati masa masa sulit menuju kedewasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H