Lihat ke Halaman Asli

molisa

lahir tanggal 17 november 1990

Patut di Contoh, 5 Calon Pemimpin Dunia yang Pernah menangis

Diperbarui: 13 April 2019   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kompasiana - Pemimpin adalah seorang  yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi masyarakat banyak atau orang-orang lain untuk bersama melakukan aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan untuk memperbaiki situasi yang kurang kondusif.

Namun, ada beberapa Calon pemimpin yang pernah meniikan air mata, berikut 5 calon pemimpin dunia yang pernah menangis saat sebelum di lantik atau sesudah di lantik:

1. Umar Bin khattab

Umar bin khattab merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Beliau diangkat sebagai khalifah kedua umat Islam menggantikan Abu bakar Asyiddiq. Saat di angkat menjadi khalifah lewat musyawarah di antara para sahabat, Umar menangis. Baginya, jabatan yang di amanahkan kepadanya  amatlah berat. Di masa kepemimpinan Umar, Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perisai dan Romawi takluk di bawah bendera Islam. Umar di kenal sebagai pemimpin yang tegas dan bijaksana.

2. Umar Bit Abdul Aziz

Umar bin Abdul Aziz merupakan salah satu khalifah Islam Dinasti Bani Umayyah. Umar masih satu keturunan dengan Umar bin Khattab dari garis ibu. saat dibaiat jadi sebgai khalifah menggantikan Sulaiman bin Abdul Malik, Umar tidak langsung menyanggupi. beliau menangis memasukkan kepalanya dalam dua lututnya. Umar di kenal sebagai  pemimpin yang sederhana. 

Dimasa pemerintahannya, umat Islam berhasil di satukan. Umar bin Abdul Aziz juga di kenal sebagai pemimpin yang sangat gemar mengunjungi rakyatnya.

3. Abu Ubaidah

Abu Ubaidah merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad yang di kenal karena keikhlasannya. Pada kekhalifahan Umar  Bin Khattab beliau juga d angkat sebgai panglima perang Islam. Saat menerma jabatan panglima, beliau tidak tahan meneteskan air mata. 

Ubaidah menangis karena baginya jabatan bukan lambang kemegahan. Beliau merasa bahwa jabatan yang di berikan tersebut merasa tidak pantas  dan layak untuk memegang jabatan yang penting tersebut. Oleh karena itulah beliau menangis.

4. Liongki Djanggola

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline