Lihat ke Halaman Asli

Sudah di ujung jalan

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

menuju lorong gelap perjalanan yang lebih panjang

dan akhirat bercerita tentang nikmat serta rasa sakit yang bakal menjemput, tapi aku diam, tak ingin ku lukai cerita-cerita itu dengan rasa yang pernah mau mengerti ini.

Sudah di ujung jalan, aku memutuskan untuk diam, menjaga sombongnya ketegaran dengan basa-basi yang sudah basi sejak di basa kan, dan aku masih tegar dalam kesombongan, atau sombong dalam ketegaran?

tak ada bedanya, sama seperti mencintai atau dicintai, keduanya sama sakitnya

-------

Dan manakala aku sudah di ujung jalan lain menuju lorong gelap yang lebih panjang, aku ingin terdiam sambil menikmati nyanyian mendung yang masih menggayut di atasku.

Hai mentari...! tidakkah sejenak kau ingin berpihak padaku?

-------

: moko

dari tepi pematang menuju gedung-gedung beralaskan langit dan kesombongan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline