Selamat datang di artikel seri Catatan Langkah. kali ini aku akan membahas terkait Kawah Ijen yang berada di puncak Gunung Ijen. Gunung Ijen dengan kawahnya yang sangat terkenal yaitu Kawah Ijen merupakan salah satu gunung yang masih aktif hingga saat ini. Dengan ketinggian 2400Mdpl serta berdinding kaldera dengan tinggi 300-500 meter dan telah mengalami letusan sebanyak empat kali dimulai pada tahun 1796, 1817, 1913 dan terakhir tercatat pada tahun 1946. Kawasan Gunung Ijen berlokasi diantara kabupaten Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi. Kawah Ijen aktif memproduksi belerang yang setiap harinya ditambang oleh para pekerja tambang belerang, sebanyak 36 juta meter kubik diproduksi setiap harinya serta 5.466 hektar produksi hidrogen klorida dan memiliki kadar asam yang cukup tinggi yang bisa melarutkan pakaian hingga jari manusia. Meski Kawah Ijen berbahaya, namun keindahan yang disuguhkan telah menarik banyak sekali wisatawan dalam hingga manca negara.
Untuk menuju lokasi ini, bisa ditempuh dari arah Kabupaten Bondowoso, kemudian menuju kecamatan Wonosari, dan dilanjutkan menuju Paltuding. Jika dari arah Kabupaten Situbondo, bisa langsung menuju Paltuding dengan jarak 93Km. Dan jika dari Kabupaten Banyuwangi, bisa menuju Licin yang berjarak 15Km dari kota Banyuwangi dan dilanjutkan menuju Paltuding dengan jarak 18Km serta disarankan menggunakan kendaraan yang sanggup menanjak.
Keindahan Kawah Ijen tidak hanya menarik dinikmati dari sudut puncak dengan jalur pendakian yang biasa dilalui oleh para wisatawan. Namun, terdapat satu spot yang menarik untuk juga dikunjungi dikawasan Kawah Ijen. Namun spot ini jarang sekali diketahui karena letaknya yang tersembunyi dan akses jalan menuju kelokasi tersebut sangat dirahasiakan dan hanya orang tertentu dari mulut ke mulut yang mengetahui jalan masuk menuju kawasan ini. Apa lagi kalau bukan Bendungan Belanda Kawah Ijen ??
Yaaa, Bendungan Belanda. Bendungan Belanda merupakan bendungan raksasa yang berlokasi diarea Kawah Ijen. Bendungan ini dibangun pada masa Belanda, maka itu kemudian biasa disebut dengan Bendungan Belanda. Selain Bendungan Belanda, penyebutan area ini juga dikenal dengan Dam Ijen. Dam Ijen berfungsi sebagai penahaman aliran air kawah. Pada masanya bendungan ini dibangun untuk mencegah meluapnya air kawah dengan kadar asam yang tinggi supaya tidak meluap kedaerah disekitarnya.namun, saat ini bendungan ini tidak lagi difungsikan sebagai mana awal didirikan.
Lokasi menuju Bendungan Ijen ini, tidak semua wisatawan mengetahui. Karena jalur menuju kelokasi ini bukanlah jalur yang biasa dilewati para wisatawan serta lokasi ini bukan merupakan lokasi yang umum dituju serta jalur menuju lokasi ini dirahasiakan. Karena alasan itulah, lokasi ini sepi dari pengunjung. Lokasi ini sangat cocok buat kalian yang suka dengan suasana antimainstream untuk menikmati pesona Kawah Ijen dari sudut pandang yang berbeda. Alasan lain lokasi ini dirahasiakan, karena medan yang cukup berat dan sulit dijangkau. Jalur untuk menuju ke Bendungan Ijen kerap terjadi longsor dan melewati jalur setapak dengan sisi kanan dan kiri merupakan jurang yang cukup curam.
Jika kalian tertarik menuju lokasi Bendungan Ijen, setelah melakukan pendakian menuju puncak sekitar 30 menit perjalanan tepatnya sekitar 100 meter setelah Pos Bunder disisi kiri jalan ada jalan setapak yang sedikit tertutup dengan rerumputan serta pepohonan yang melintang. Karena jalurnya sedikit tertutup dan cukup sulit. Sangat disarankan untuk berhati-hati dan membawa teman yang sudah pernah sampai ke lokasi Bendungan Ijen ini yaaa..... .
Harap Hati-Hati dan Utamakan Keselamatan !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H