Lihat ke Halaman Asli

Kisah Gajah Sirkus

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ketika kecil gajah sirkus selalu dirantai dan di ikat di pasak yang di tanam ke tanah oleh majikannya. Suatu saat dia mencoba berusaha keras ingin lepas dari ikatannya. Tapi apa yang dia dapat? Gajah kecil itu selalu gagal. Gajah kecil itu selalu menangis kesakitan ketika dia mencoba melepas rantai yang di ikat di pasak. Karena rasa sakit itulah gajah kecil itu tidak mau lagi mencoba meronta ingin lepas. Dia memilih diam.Karena dia takut, takut sakit.


5 tahun kemudian sang majikan melepas ikatannya. Sang majikan mengajaknya bekerja untuk mencabut pohon besar dan menderek kayu berton-ton beratnya. Gajah sirkus itu sudah dewasa dan sangat kuat sekali.
Setelah bekerja sang majikan biasanya mengikatnya kembali dengan rantai dan di ikat dengan pasak yg ditanam di tanah. Si gajah besar itu diam tak kemana-kemana.

Tiba-tiba ada burung beo datang melihat gajah tersebut dirantai.

“wkkkkakkakkakak, hai gajah kenapa lho ngak lari aja? Mumpung majikanmu lagi pergi”, si beo memberi saran sambil tertawa ketiwi.
Gajah itu tetap diam tak menggubris omongan si beo.

Si Beo kembali meledek “ hai gajah blo’on kamu budek ya, telinga lebar tapi ngak bisa dengar”.

Merasa panas Si gajah membalas,” Ngapain lho gangguin aku, lho ngak lihat ta kakiku diikat.Kalau ngomong jangan asal jeplak dipikir dulu”.

Si Be’o kembali meledek, “wkwkwkwkkwkw dasar gajah blo’on badan gede tapi bego. Apa lho ngak nyadar kalau lho tadi mampu mencabut pohon besar, menderek kayu yang berton-ton beratnya. Itu Cuma rantai yang di ikat di pasak kecil. Sekali lho tendang aja itu pasak jebol.”

“Hai beo lho jangan asal ngomong gue udah ngrasain sejak dulu rasa sakitnya bila aku mencoba lari dari rantai ini”. Gajah itu menjawab dengan kesal.
“Ya udah gajah........ dikasih tau ngak nurut, daripada waktu aku terbuang buat debat sama kamu mending aku pergi aja. Selamat menikmati kebodohanmu ya gajah wkwkwkwkwkwk”, si beo kemudian langsung pergi.

Si gajah pun menjawab sambil berteriak kepada si beo, “ hai...beo. Bolehlah kamu bilang aku Bodoh, tapi AKU LEBIH TAHU DIRIKU DARIPADA KAMU”

Apakah Anda Gajah Itu?

Numpang promo juga ya, Jual Produk kesehatan Herbal dari Tiens bis kunjungi toko online saya http://nutrisi-makanan.blogspot.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline