Menuju perhelatan Piala Dunia Sepakbola FIFA 2018, semua kesebelasan di dunia masih menjalani babak kualifikasi. Pecinta bola dan pendukung masing-masing kesebelasan pun menunggu tim-tim mana saja yang akan lolos dan tidak lolos. Mengenai hal tersebut, perhatian tentu akan tertuju ke Eropa dan Amerika Selatan karena di dua bagian planet bumi itulah tim-tim unggulan sepakbola berasal.
Perkembangan terakhir babak kualifikasi menunjukkan jika tim-tim unggulan tidak menghadapi hambatan yang cukup berarti dalam menjalani babak kualifikasi. Namun demikian, terdapat dua tim unggulan yang menghadapi hambatan, yaitu Belanda dan Argentina. Hingga pertandingan terakhir kualifikasi zona Eropa dan Amerika Selatan bulan Maret lalu, kedua tim itu berada di peringkat tidak aman. Bermain di grup A zona Eropa, Belanda saat ini menduduki peringkat 4 klasemen. Berada di bawah Perancis, Swedia, dan Bulgaria. Sedangkan Argentina berada di peringkat 5, di bawah Brazil, Kolombia, Uruguay,dan Cili.
Supaya bisa lolos ke putaran final Piala Dunia 2018, Belanda harus menjadi juara grup A zona Eropa. Atau setidaknya peringkat dua dan memenangkan kualifikasi babak kedua zona Eropa. Untuk Argentina sendiri, tim tango ini harus berada di peringkat satu hingga empat zona Amerika Selatan. Jika di akhir babak kualifikasi berada di peringkat lima, maka Argentina akan menjalani laga play-offs dengan peringkat pertama zona Oceania. Laga tersebut sekaligus menjadi penentu lolos tidaknya Argentina ke Piala Dunia 2018.
Di pentas Piala Dunia, Belanda dan Argentina merupakan dua tim papan atas yang memiliki rekor berbeda. Belanda tampil di Piala Dunia sebanyak 10 kali {1934, 1938, 1974, 1978, 1990, 1994, 1998, 2006, 2010, 2014}. Sedangkan Argentina 16 kali {1930, 1934, 1958, 1962, 1966, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010, 2014}. Perbedaan rekor lainnya adalah prestasi atau pencapaian. Prestasi terbaik Belanda adalah tiga kali runners-up, pada tahun 1974, 1978, dan 2010. Peringkat empat pada Piala Dunia 1998 dan peringkat tiga pada Piala Dunia 2014. Belanda sekalipun belum meraih juara. Argentina di pihak lain memiliki prestasi lebih baik dari Belanda. Argentina tiga kali runners-up, pada tahun 1930, 1990, dan 2014. Kemudian, juara di tahun 1978 dan 1986. Argentina belum pernah meraih peringkat tiga dan empat.
Selain pencapaian di Piala Dunia, kedua tim ini juga memiliki rekor pertemuan di Piala Dunia. Rekor kedua tim untuk saat ini imbang 2-2. Pertemuan pertama Belanda dengan Argentina di Piala Dunia terjadi pada tahun 1974. Saat itu, Belanda mengalahkan Argentina di fase gugur dengan skor 4-0 . Empat tahun kemudian, gantian Argentina mengalahkan Belanda 3-1 di final Piala Dunia 1978. Pertemuan berikutnya terjadi di perempat final Piala Dunia 1998, di mana pada saat itu Belanda mengalahkan Argentina 2-1. Pertemuan keempat terjadi di semifinal Piala Dunia 2014, Argentina mengalahkan Belanda melalui adu penalti 4-2.
Secara keseluruhan, rekor Argentina di Piala Dunia lebih baik dari Belanda. Demikian pula dalam hal kiprah kedua tim selama tujuh tahun terakhir, Argentina lebih baik dari Belanda. Selepas menjadi runner-up di Piala Dunia 2010, Belanda gagal total di Piala Eropa 2012. Tergabung di grup B bersama Jerman, Portugal, dan Denmark, Belanda tidak mencatat satu kemenangan pun. Satu hasil seri pun tidak diraih. Hasil akhir, Belanda tidak melewati fase grup putaran final Piala Eropa 2012. Setelah melewati Piala Dunia 2014 sebagai peringkat ketiga, Belanda tidak lolos ke putaran final Piala Eropa 2016. Argentina, setelah melewati Piala Dunia 2010 sebagai perempatfinalis, kembali menjadi perempatfinalis di Copa America 2011. Berikutnya, pasca menjadi finalis di Piala Dunia 2014, Argentina kembali menjadi finalis di Copa America 2015 dan Copa America Centenario 2016.
Kendati pun Argentina tidak meraih juara dalam tujuh tahun terakhir, dapat dikatakan jika penampilan Argentina lebih stabil ketimbang Belanda. Namun demikian, performa keduanya di babak kualifikasi Piala Dunia 2018 tetap menimbulkan pertanyaan yang sama. Terkait dengan hal tersebut, Belanda dan Argentina berupaya untuk memperbaiki performa. Salah satunya dengan mengganti pelatih. Perkembangan terbaru menyampaikan jika Belanda menunjuk Dick Advocaat sebagai pelatih menggantikan Danny Blind. Khusus untuk Advocaat, penunjukkan ini merupakan kali ketiga ia melatih Belanda. Sebelumnya ia melatih Belanda pada periode 1992-1994 dan 2002-2004. Sedangkan Argentina memilih Jorge Sampaoli sebagai pengganti Edgardo Bauza. Sampaoli adalah pelatih Chile pada saat negara itu mengalahkan Argentina melalui adu penalti 4-1 di final Copa America 2015.
Setelah memiliki pelatih baru; Belanda dan Argentina yang saat ini berada di peringkat tidak aman yang adalah dua tim yang bertemu di final Piala Dunia 1978 dan semifinal Piala Dunia 2014; akan menjalani laga kualifikasi berikutnya pada bulan 9 Juni 2017 dan 31 Agustus 2017. Dengan demikian, masing-masing pendukung akan menanti bagaimana kiprah Belanda dan Argentina bersama pelatih baru di sisa-sisa pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018. Khusus untuk pendukung Belanda, Piala Dunia 2018 tentu sangat dinantikan karena pada Piala Eropa 2016 lalu, mereka tidak dapat menyaksikan Belanda bermain di putaran final Piala Eropa 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H