Hari Kartini pertama kali diresmikan sebagai salah satu hari nasional oleh Presiden pertama RI, Soekarno berdasarkan Kepres RI no.108, tanggal 2 Mei 1964. Jika alasan dari peresmian peringatan hari Kartini adalah penghormatan terhadap pahlawan yang berjasa bagi negara, pasti ada alasan lain mengapa tanggal kelahiran Kartini diperingati setiap tahunnya. Hingga tahun 2016, kita sudah memperingati tanggal 21 April sebagai hari Kartini selama 52 tahun, atau 52 kali.
Keseteraan gender di Indonesia memang terlihat jelas. Perempuan Indonesia tak kalah dengan perempuan di mancanegara. Namun cukupkah semua itu? Bukan kah Kartini hanya berusia 25 tahun? Ia meninggal dunia 4 hari setelah melahirkan anak pertamanya. Sekarang, bagaimanakah tingkat kematian ibu setelah melahirkan di Indonesia?
Ini poin yang tertinggal dari peringatan hari Katini. Penurunan angka kematian ibu dan anak saat melahirkan. Bisakah kita ketika memperingati hari Kartini berbangga hati memamerkan penurunan angka kematian ibu dan anak?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H