Lihat ke Halaman Asli

Yanto Maryanto

What You Beilieve is What You Get!

Membuat Replika Makanan-Minuman Palsu dari Lilin dan Clay, Patut Diacungkan Jempol!

Diperbarui: 10 Maret 2021   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

photo: Yadi hadiyanto

Berbicara mengenai skill dan kreativitas kerajinan lilin, suami istri Yadi Hadiyanto (46) dan Triyanti Anggraeni seniman asal Kuningan - Jawa Barat memang sungguh piawai, bahkan selain membuat aneka kerajinan lilin, hebatnya duo serasi ini bisa membuat berbagai jenis dummy (replika) atau makanan dan minuman dari lilin dan clay. Mereka sangat piawai meniru makanan dan minuman persis seperti aslinya. Hasil ciptaannya sungguh luar biasa, kamu mungkin akan sulit membedakan mana yang palsu atau yang asli jika dibandingkan. 

Mereka membuatnya demi keperluan pajangan atau display  restoran agar tahan lama; jika menggunakan makanan atau minuman asli harus sering diganti karena cepat rusak dan mudah basi. Sebelumnya Yadi bekerja di VERY CANDLE'S Indonesia sebagai kepala produksi tetapi karena pandemi, sementara ini di pending sampai kondisi membaik; semua pesanan dari konsumen juga sementara ditangguhkan. Alhasil bersama istrinya, mereka berkolaborasi mengerjakan order dari rumahnya.

"Alhamdulillah banyak orang yang suka dengan replika yang kami buat. Sudah banyak restoran di Indonesia yang memesan dummy kami, bahkan BNN Jakarta pernah memesan replika berbagai macam jenis Narkotika untuk keperluan education," ujar mereka. Untuk info lebih lanjut  bisa menghubungi di akun Instagram dan YouTube mereka.

Langsung saja kita lihat lihat karya seni kretifitas mereka yang sungguh fantastis  di bawah ini!

1. Memasak Lilin Batangan dan Campuran Penguat untuk Dicetak di Silikon

Lamanya waktu pembuatan tergantung sulitnya makanan atau minuman yang akan ditiru. Satu porsi bisa memakan waktu seminggu atau bahkan sebulan jika sulit. "Proses pembuatannya dimulai dari memasak lilin sampai meleleh, diwarnai dasar dan dicetak di silicon dari makanan aslinya, setelah dikeringkan kemudian diwarnai lagi untuk finishing. Pembuatan yang paling sulit adalah proses hasil akhir karena harus detail dan cara menentukan replika sama  seperti aslinya ya di finishing, termasuk bahan clay juga penentuannya di hasil akhir dengan handmade," terang mereka.

photo: Yadi hadiyanto

Berawal dari hobi, mereka mengerjakan kegiatan kreatifitas ini dengan antusias dan enjoy. Yadi dan Tri berkata, "Mengerjakan kerajinan lilin dan clay, butuh ketekunan dan ketelitian tinggi. Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, kita melakukan trial and error terutama pada pewarnaan. Untuk replika makanan, harus sama persis. Mencampur warna terkadang sulit, jadi kalau membuat replika harus ada contoh masakan aslinya, bukan cuma foto, apalagi yang tiruannya. Untuk sejenis makanan yang berkuah seperti sup, semangkok baso kuah dan lainnya membutuhkan bahan transparan berupa lilin Jelly. Sudah banyak restoran-restoran besar di Indonesia yang sudah memesan replika ini untuk kepentingan display.

photo: Yadi hadiyanto

Bisa jadi, karena memang hobi dari kecil membuat apapun kerajinan tangan, Yadi dan Tri bisa dengan cepat menguasai keterampilan lilin dan clay, termasuk teknik mencampur warna. "Saya belajar otodidak, tidak ada les, bahkan  pernah membantu pembuatan Patung Lilin Bambang Pamungkas (Kapten Sepakbola Indonesia) seperti patung lilin Maddame Tussauds, London bersama artis kenamaan Veri Apriyatno dan Yudie Octav yang merupakan salah satu pemilik perusahaan itu pada tahun 2013," tambah Yadi, yang baru mendapat proyek besar membuat dummy aneka masakan dari pengusaha kuliner di Batam - Indonesia.

photo: Yadi hadiyanto

2. Cetakan Silikon dan Hasil Awal Sebelum Pewarnaan Akhir

photo: Yadi hadiyanto

3. Setting Replika dan Pewarnaan Akhir (Finishing)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline