Lihat ke Halaman Asli

Moh Tri Widayanto

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Bina Bangsa

Pengembangan Sumber Daya Manusia Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Society 5.0

Diperbarui: 7 Desember 2021   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi: disperin.semarangkota.go.id

Pada abad ke-21 ini, dunia telah menghadapi era digital "revolusi industri 4.0", yaitu suatu masa terciptanya teknologi digital yang serba canggih dan terus berkembang serta terus diperbarui. Pada masa ini, manusia disuguhkan dengan fasilitas teknologi digital yang sangat canggih serba otomatisasi dalam kehidupan sehari-harinya, seperti dengan adanya robot, artificial intelligence, internet of things dan lain sebagainya untuk memudahkan segala aktifitas pekerjaan manusia.

Industri 4.0 adalah kemajuan terbaru dalam industri manufaktur yang telah membuka jalan bagi penerapan Sistem Fisika Siber (CPS) secara sistematis, di mana informasi dari semua perspektif terkait dipantau dan disinkronkan secara ketat antara pabrik fisik dan dunia virtual pabrik. ruang komputasi. Selain itu, dengan memanfaatkan analitik informasi tingkat lanjut, mesin berjaringan akan dapat bekerja lebih efisien, kolaboratif, dan unggul. Tren mengubah industri manufaktur menjadi generasi berikutnya (Lee et al., 2015).

Seiring penyesuaian dengan revolusi industri 4.0 tersebut, saat ini Indonesia bahkan dunia telah dihebohkan dengan suatu gagasan baru pada awal Januari 2019 yaitu "Society 5.0" oleh Shinzo Abe yang merupakan perdana menteri Jepang dalam Word Economic Forum di Davos Swiss. Menurut Shinzo Abe industri 4.0 didasarkan pada konsep kecerdasan buatan (AI), sebaliknya society 5.0 lebih dipusatkan pada sumber daya manusia itu sendiri.

Society 5.0 dianggap sebuah konsep yang dibangun atas dasar manusia dan teknologi. Pada era ini masyarakat akan dihadapkan dengan suatu kehidupan yang didampingi dengan kecanggihan teknologi. Maka dari hal tersebut, kompetensi SDM mesti ditingkatkan sehingga mampu memanfaatkan dan memaksimalkan setiap inovasi teknologi seperti Internet of Things, Big Data, robot, dan Artificial Intelligence, sehingga masyarakat mampu mengatasi berbagai masalah sosial dan tantangan kehidupan.

Lebih detail Pereira et al., (2020) menjelaskan bahwa Society 5.0 berfokus pada penggunaan alat dan teknologi yang dikembangkan di era Industri 4.0 untuk memberi manfaat bagi umat manusia. Sistem cerdas yang dikembangkan oleh Industri 4.0 dapat dilihat oleh publik sebagai keuntungan. Masyarakat masa depan dapat memanfaatkan teknologi canggih dalam memecahkan masalah dan ekonomi. Society 5.0 memiliki fokus khusus untuk memposisikan sumber daya manusia sebagai pusat inovasi, transformasi teknologi, dan otomasi industri.

 

Rohida (2018) menjelaskan bahwa SDM pada era "revolusi industry 4.0" perlu meningkatkan kompetensi dalam memanfaatkan teknologi digital seperti big data,internet of things,robot serta Artificial Intelligence. Program-program untuk meningkatkan keterampilan tersebut sangat penting untuk dipahami sehingga sumber daya manusia mampu beradaptasi dengan tuntunan industri.

Kompetensi work 4.0 merupakan suatu kombinasi hard skill, soft skill, kehalian mengolah TIK dan pengetahuan untuk menyonsong "revolusi industri 4.0" menuju "society 5.0". Kompetensi yang harus dimiliki SDM era work 4.0 antara lain:

1. Digitilasisasi lingkungan kerja berdasarkan teknologi

Suatu pekerjaan akan terus-menerus berdampingan dengan teknologi, Sehingga SDM perlu mengembangkan pengetahuan & keahlian berbasis TIK.

2. Kolaborasi dengan sistem Cyber

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline