Lihat ke Halaman Asli

Ini Kode Etik Psikologi

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ternyata seorang psikolog tidak hanya sekedar menjadi pendengar dan pemberi solusi setia untuk para klien, tetapi mereka para psikolog juga harus memperhatikan apa saja yang disebut sebagai etika. Etika tersebut biasa disebut dengan kode etik dalam psikologi.

Etika merupakan masalah aksiologi dalam lingkup filsafat, ialah bagian filsafat yang membicarakan masalah perilaku manusia dilihat dari sudut baik dan jahat. Dalam terapan psikologi, etika menyangkut banyak hal, yaitu etika terhadap ilmu dan kaidah-kaidah ilmu itu sendiri, etika terhadap alat-alat pemeriksaan, etika terhadap orang lain yang berposisi sebagai klien, etika terhadap penggunaan teknik terapi dan psikodiagnostika/asesmen, dan etika pembuatan laporan serta kerahasiaannya.

Bersamaan dengan adanya etika ini muncul kode etik dan code of conduct yaitu tata cara yang seharusnya diikuti oleh psikolog dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Situasi ini tidak selalu mudah, misalkan membeberkan kepribadian seseorang yang menggunakan pemikiran atau alat psikodiagnostik di media massa atau publikasi lainnya. Dalam psikologi klinis masalah etika merupakan yang sangat penting, karena yang menjadi kasus klinis umumnya ialah orang-orang yang termasuk dalam golongan “sub” atau “ab”. Biasanya hal ini akan menimbulkan rasa malu pada orang yang bersangkutan.

APA atau yang biasa disebut dengan American Psychological Association memiliki prinsip dalam kode etik. Ada Sembilan hal pokok prinsip diantaranya:

1.menganai tanggung jawab

2.mengenai kompetensi

3.mengenai stanedar moral dan hukum

4.mengenai pernyataan public

5.mengenai konfidensialitas

6.mengenai kesejahteraan pengguna

7.mengenai relasi professional

8.mengenai penggunaan teknik-teknik asesmen

9.mengenai pencarian dalam aktivitas riset

dalam prinsip nomer Sembilan disebutkan bahwa keputusan untuk melakukan riset harus didasarkan pertimbangan psikolog secara individual tentang sumbangannya pada ilmu psikologi dan kesejahteraan manusia. Para psikolog melaksanakan investigasi dengan menghargai orang-orang yang terlibat dan dengan kepedulian atas harga diri dan kesejahteraannya.

Dan dari adanya prinsip kode etik yang telah ada, psikolog dapat menghargai dan memberikan solusi yang tepat untuk kliennya. Seorang psikolog juga harus melindungi privasi dari kliennya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline