Lihat ke Halaman Asli

Moh Ridwan Hidayat

Freelance English Translator

Review "The Devil All the Time", Kejahatan Berasal dari Pemikiran Manusia itu Sendiri

Diperbarui: 4 Oktober 2020   04:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: suara.com

The Devil All the Time merupakan film garapan netflix yang menceritakan bagaimana kejahatan berada disekililing kita. Ketika peran yang merupakan seorang pemuda harus mengabdikan diri untuk melindungi orang-orang yang dia cintai, namun berbagai karakter jahat berada disekelilingnya. Ia dihadapkan dengan kebrutalan. Dalam film tersebut menceritakan layaknya kehidupan kita yang dapat dibentuk oleh berbagai aspek yang berbeda. Kehidupan kita terbentuk bagaimana kita dibesarkan dilingkungan yang dekat dengan orang tua atau apa yang kita lihat dari dunia luar. 

Dengan latar belakang sebuah kota terpencil di Amerika pada pasca perang. The Devil All the Time diatur ketika keluarga dan agama memiliki pengaruh besar pada orang-orang, Arvin Russell secara khusus dihadapkan pada masa kanak-kanak kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya pada orang lain. 

Film ini dapat dijadikan pengalaman yang cukup, serta meluangkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan banyak karakter tetapi itu harus sedikit lambat dengan narasi yang dijalin rapi yang tidak menghindari kekerasan. Hal ini akan membuat lengah beberapa kali sepanjang. Hal Ini juga bagian penting dari narasi karena Arvin berjuang dengan menemukan jalan hidup yang tidak mengarah ke rute yang sama dengan yang diambil ayahnya. 

Film ini memiliki cukup banyak pemain yang bisa digunakan untuk  mendapatkan yang terbaik dari para pemain utama film, Tom Holland memberikan salah satu penampilan terbaiknya hingga saat ini dalam peran utama yang menampilkan rasa kerentanan yang nyata di tengah tanggung jawab untuk melindungi orang-orang yang dia cintai. Selai itu, Robert Pattinson memerankan adegan film sebagai pengkhotbah yang agak tidak suci yang sekali lagi membuktikan betapa menggetarkan bagaimana seorang pemuka agama dianggap suci tetapi hatinya tidak. 

Namun, The Devil All the Time merupakan film thriler dan kriminal yang berkelok-kelok. Hal ini akan membuat penonton berada dalam cengkeraman  dengan momen kebrutalan yang tenang namun tak tergoyahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline