Orang Madura tentu memahami serta mendengar istilah Bhapa' Bhabu' Ghuru Rato. terdapat tiga istilah yang penting buat kita refleksikan maknya.
Bhapa' (eppa') atau bapak. Bapak tentu simbol orang yang sebagai pemimpin keluarga. sebagai pemimpin keluarga beliau harus bisa membaca watak istri, anak-anaknya termasuk jua wajib bisa membaca saudara berasal isteri dan saudara asal asal bapak. Pemimpin keluarga bagi orang Madura ialah hal penting, karena bila ada bhek-rembhek (musyawarah keluaga) yang diutamakan merupakan pihak yang pada hal ini pada simbolkan sang Bhapa'.
merupakan buat menjadi pemimpin desa, pemimpin Kabupaten, presiden, apalagi pemimpin ummat, ada tanggungjawab akbar yg harus diemban sang seseorang pemimpin yaitu kemampuan membaca seluruh tabiat atau karakter manusia, karakter budaya serta karakter keilmuannya.
Bhabu' (embu') atau mak . yang disimbol menggunakan sosok perempuan . bunda atai wanita bagi orang Madura merupakan sosok sangat dekat menggunakan anak-anaknya. seringkali anak-anak tidak mau gendong ke bapak pada sebabkan psikologi anak lebih dekat dengan ibu. mak ialah pengeran kathon (pengeran bayang-bayang). artinya mak ialah manifestasi berasal sifat dewa pada dunia, seperti afeksi sama anak, perhatiannya sama bapak serta anak, perasa, dan lainnya.
Maka lumrah Jika bunda dikatakan pengeran kathon, karena ulama, budayawan yang menjunjung tinggi seseorang bunda dia akan di angkat derajatnya oleh pengeran Allah, sekedar contoh Gus Dur, K.H Hasyim Asy'Arie, KHR Syamsul Arifin, Gus Mus, Emha, K.H Bisri Syamsuri, K.H Ahmad Dahlan, tokoh-tokoh besar global bisa dipastikan sebab mampu menjaga akhlak kita terhadap bunda dan perempuan sebagai simbol.ibu sebagai simbol keperempuanan, Rasulullah yang pertama kali meyakinkan itu wahyu bukan kakeknya, akan tetapi Siti Khatijah, ini salah satu bukti nyata bahwa wanita ialah sosok yang luar biasa pada proses buat mengenal siapa sebenarnya DIRI/saya. Ngaji abe' kata orang Madura, orang-orang yg sukses ngaji abe' ialah orang-orang yg mampu menghargai isteri atau wanita. Maka siapa yang mengenal dirinya, maka akan mengenal Tuhannya.
Ghuru, bahasa Arabnya Ustadz (tetapi tak hanya ustadz sebab bagi orang Arab sebutan ustadz artinya sosok insan yg alim, akhlaknya terpuji, bijak).artinya Ghuru adalah sosok yang bisa mengayomi, menyampaikan pengetahuan baru yang bermanfaat (tidak plagiat atau copas), akan tetapi mampu membaca dan memahami sendiri, di sini mengapa krusial merenung atau berpikir. bukan lalu Ghuru mempunyai rasa "saya Ghuru" sebagai akibatnya tidak lagi penting buat belajar.
Gus Mus mengatakan "jangan berhenti belajar" adalah Ghuru, ulama, rato, mak serta bapak wajib terus belajar sebab jika berhenti belajar kita akan merasa sahih, merasa paling alim, merasa paling "kudus" karena keturunan Wali serta keturunan Rasul, jangan dulu, selalulah belajar supaya menjadi Ghuru yang dimaksud oleh orang Madura itu.
Rato atau raja, sebagai pemimpin yg dihormati. Rato merupakan pemimpin negara jikalau sekarang. Rato seluruh titahnya merupakan sabda. Rato pemimpin yang bijaksana, yang bisa menjaga keamanan bangsa serta negerinya.
Bhapa' Bhabu' Ghuru Rato sebenarnya memiliki nilai etika, nilai akhlak, nilai tengka, nilai filosofis dan nilai keilmuan bagi kita supaya tidak menjadi sosok insan yg kaku pada melihat keberagaman manusia. tiga ikon ini sebagai indikasi bahwa akhlak kita yg pertama ialah pada ke 2 orang tua, kedua kepada Ghuru serta terakhir pada rato, artinya 3 ikon ini adalah hirarki tauhid humanisme dalam menuju akhlak yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H