Lihat ke Halaman Asli

Moh. Mudhoffar Abdul Hadi

Arsitek Dunia Literasi

Ulasan Buku "Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia" Jilid 1: Sebuah Perspektif Pribadi

Diperbarui: 19 Januari 2025   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku (sumber: instagram/wacana_bookstore)

Kenapa Buku Ini Penting Banget untuk Kita, Generasi Muda?

Jujur aja, ngomongin soal Tan Malaka, banyak dari kita pasti lebih familiar sama nama-nama kayak Soekarno, Hatta, atau Kartini. Tapi, kalian tahu nggak, Tan Malaka itu sebenarnya adalah salah satu otak paling brilian dalam sejarah perjuangan Indonesia? Buku ini kayak alarm yang membangunkan kita dari "tidur panjang" soal sejarah kiri yang selama ini dibungkam atau disalahpahami.

Poeze, seorang sejarawan Belanda, nggak main-main dalam mengulik Tan Malaka. Buku ini nggak cuma sekadar cerita biografi, tapi juga analisis mendalam soal peran Tan dalam revolusi Indonesia. Dari perspektif anak muda yang haus akan kebenaran sejarah, buku ini layak banget buat dibaca karena menawarkan sudut pandang baru soal perjuangan kemerdekaan kita.

Tan Malaka: Rebel, Visioner, atau "Outsider"?

Bayangin, Tan Malaka adalah sosok yang berani melawan arus zaman. Di saat banyak orang sibuk bernegosiasi sama penjajah, Tan justru datang dengan ideologi yang solid: kemerdekaan 100% tanpa kompromi. Gila nggak sih? Dalam buku ini, Poeze menggambarkan Tan sebagai seorang pemikir revolusioner yang nggak cuma bicara, tapi juga turun langsung ke lapangan.

Apa yang bikin Tan keren banget adalah visinya soal revolusi total. Dia nggak cuma mikirin kemerdekaan politik, tapi juga kemerdekaan ekonomi dan sosial. Ide ini dituangkan dalam bukunya yang fenomenal, Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika). Buat Tan, pendidikan itu kunci, dan masyarakat harus paham dulu soal ilmu pengetahuan sebelum mereka bisa merdeka secara utuh. Nah, di era sekarang, ide-ide ini masih relevan banget, apalagi kalau kita lihat ketimpangan sosial yang makin jadi-jadi.

Kenapa Buku Ini Relate Sama Anak Muda Zaman Now?

Pertama-tama, buku ini ngajarin kita buat nggak gampang puas sama "versi resmi" sejarah. Kalian tahu nggak, Tan Malaka itu dulu dianggap pemberontak oleh pemerintah Indonesia sendiri? Padahal, kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan luar biasa. Nah, ini ngajarin kita buat nggak asal telan mentah-mentah apa yang kita baca atau dengar, terutama di media sosial yang sering banget jadi ajang propaganda.

Kedua, semangat Tan Malaka soal pendidikan dan kesetaraan sosial bisa banget kita jadikan inspirasi. Gua jadi ingat kutipan keren dari Nelson Mandela: "Education is the most powerful weapon which you can use to change the world." Tan sudah membuktikan ini dengan perjuangannya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berpikir kritis. Kalau dipikir-pikir, Tan adalah versi OG dari aktivis zaman now yang sering kampanye soal pentingnya literasi.

Harry A. Poeze: "Detective" Sejarah yang Gigih

Yang bikin buku ini makin spesial adalah cara Poeze mengemas cerita. Dia nggak cuma menceritakan hidup Tan Malaka, tapi juga menggali dokumen-dokumen sejarah yang tersebar di banyak negara. Ini bukti kalau Poeze benar-benar berdedikasi untuk menghadirkan kisah yang akurat dan lengkap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline