wulan...! ku telah lama mengenalmu, sejak sekolah mengengah atas (SMA). dulu ku mengenalmu karna ku penasaran dengan dirimu. tak ku mengerti kenapa dulu ku suka denganmu. saat masa sma kau adalah adik kelas ku. dulu ku terkenal karena tingkahku semasa sma yang belum mengerti apa arti dari kedewasaan, banyak yang bilang bahwa ku semasa sma anak yang usil, suka mengejek hingga ada juga yang bilang aku anak yang aneh. tapi sisi positif dari itu ku mempunyai banyak teman dan setelah lulus pun teman ku masih ingat kepada diriku. aku dapat mensyukuri itu semua. dia wanita itu ternyata tetanggga teman ku. tuk ku mengenalnya, tak butuh waktu lama tuk dapat mengenalnya, lewat temanku lah ku mendapatkan no. hp nya. hingga ku dekati dirinya dengan mudah. tak lama ku berkenalan dengannya q beranikan diri untuk menjadikan dirinya kekasih hatiku, dan ternyata dia pun mau menerimaku. tak kusangka dan tak bisa ku bayangkan bagaimana perasaan hatiku yang gembira melihat kenyataan tersebut. akan tetapi entah mengapa ku dulu memutuskan dirinya, tanpa sebab yang jelas ku memutuskannya. mungkin karena masih sma hingga ku hanya menuruti ego ku saja. setelah itupun aku masih mencari seorang kekasih hati tapi tak tahu mengapa setiap kali ku mempunyai kekasih hati ku tak pernah bisa untuk menjalani hubungan itu untuk waktu yang lama. setelah lulus sma pun aku memutuskan untuk istirahat sejenak dari dunia pendidikan, tak melanjutkan jenjang ke perkuliahan dengan alasan ku ingin bekerja terlebih dahulu, walaupun orang tua ku menginginkan aku tuk melanjutkan ku untuk melanjutkan tapi aku tetap tak ingin kuliahg duli. di saat itu lah ku menyadari bahwa ku butuh pendamping untuk kehidupanku kelak. dan akhirnya ku sadar betul bahwa aku hanyalah manusia miskin nan jelek, karena setelah ku mencari seorang pendamping hidup tapi tak pernah ada yang mau denganku. setelah ku vacum dari dunia pendidikan aku punb akhirnya memberanikan diri untuk mendaftarkan diriku di salah satu perguruan tinggi di daerah yogyakarta. sebanarnya akupun masih berkomunikasi dengan wulan. walupun aku memutuskan hubunganku dengan wulan tapi ku tak pernah memutuskan komunikasi ku dengan dirinya. dan aku baru menyadari sekarang bahwa wulan lah yang mampu menerima ku apa adanya, tak memandang kekayaan juga tak memandang ketampanan. ku coba tuk menjalin hubungan asmara dengan wulan. baru ini ku mencoba tuk menjadikan dirinya kekasih hatiku dan juga ku ingin dia yang menjadi yang terakhir bagiku. aku pun mencoba untuk menembaknya untuk yang kedua kalinya, tapi ternyata wulan pun tak sesegera memberikan jawaban. dia perlu waktu untuk berfikir apakah wulan mau menerima atau tidak. dnegan sabar ku menunggu dan akhirnya jawabannya pun muncul. dia menruimaku kembali, dan aku pun mensyukuri itu. aku pun menjalin hubungan long distance dengan wulan karena kami berbeda berada di daerah yang berbeda. belum lama ku menjalin hubungan dengan wulan aku pun mendapatkan kabar yang tidak menyenangkan bagi diriku. kenyataan pahit yang harus ku terima bahwa wulan akan dijodohkan dengan seorang yang tentunya sudah mapan. betapa hancur hatiku saat mengetahui hal tersebut. aku merasa sangat terpukul dengan itu. aku pun ragu apakah aku harus melanjutkan cintaku ini atau aku harus mengakhirinya. walaupun kurasa wulan juga masih mencintaiku. karena ini adalah perjodohan dari orang tua pun aku harus berfikir berkali-kali untuk melanjutkan kisah cintaku ini, dan aku memilih untuk mundur dari ini semua. cinta memanglah sulit tuk dimengerti, kadang manis kadang juga pahit. tapi kita bisa belajar kehidupan dari cinta itu sendiri. selamat bagi wulan2 yang mungkin masih banyak di luar sana. dan selamat wulan mungkin kau dengannya bisa bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H