Deforestasi di Indonesia merupakan salah satu isu lingkungan yang perlu perhatian lebih dikarenakan saat ini bisa dibilang indonesia dalam keadaan darurat deforestasi. Indonesia dikenal memiliki hutan tropis terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan Kongo, selain itu Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, memiliki hutan hujan tropis yang kaya akan flora dan fauna. Namun kini hutan indonesia menghadapi tantangan akibat penebangan hutan yang tak terkendali. Walaupun dalam beberapa tahun terakhir laju deforestasi di indonesia menurun akan tetapi skala deforestasi yang terjadi dapat dikatakan masih sangat memprihatinkan.
Data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2021 Indonesia kehilangan sekitar 113,5 ribu hektare hutan (deforestasi netto) diperoleh dari deforestasi bruto sebesar 139,1 ribu hektare dikurangi dengan reforestasi seluas 25,6 ribu hektare. Sedangkan untuk tahun tahun 2022, KLHK mencatat Indonesia mengalami kehilangan hutan sebesar 104 ribu hektare (deforestasi netto). jumlah tersebut dihitung dari angka deforestasi bruto sebesar 119,4 ribu hektare dikurangi dengan reforestasi sebesar 15,4 ribu hektare. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi angka tersebut masih terbilang besar untuk ukuran hutan yang hilang akibat deforestasi. Adapun data dari global forest watch menunjukkan bahwa pada tahun 2021, Indonesia kehilangan sekitar 1,57 juta hektare tutupan pohon. Sedangkan pada tahun 2022, Indonesia kehilangan tutupan pohon sebesar 1,47 juta hektare. Jenis tutupan pohon yang dimasukkan dalam data tersebut meliputi semua jenis tutupan pohon, baik hutan primer maupun sekunder. Data tersebut menunjukkan bahwa deforestasi yang terjadi di indonesia walaupun menurun akan tetapi masih sangat memprihatinkan apabila melihat angkanya yang terbilang besar
Deforestasi di indonesia memiliki berbagai penyebab dan yang terbanyak adalah alih fungsi lahan untuk perkebunan sawit, selain itu ada juga penyebab lain yaitu pertambangan, Pembangunan pemukiman, hingga eksploitasi hasil hutan berupa kayu secara ilegal. Selain itu kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian hutan kian memperparah keadaan hutan Indonesia. Kita dapat melihat secara nyata betapa kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan seperti contoh banyaknya oknum yang mengabaikan regulasi tentang pemanfaatan hutan, pejabat yang mudah disuap supaya dapat memberikan izin penguasaan lahan. pengawasan hutan yang kurang ketat, serta penegakan hukum yang tidak tegas bagi para pelaku deforestasi.
Deforestasi yang semakin memprihatinkan kini telah membawa banyak dampak negatif bagi kehidupan di muka bumi. Mulai dari dampak lingkungan dimana banyak keanekaragaman hayati dan spesies hewan terancam punah, perubahan iklim yang ekstrim, bencana alam yang semakin tidak wajar, serta ancaman terganggunya ekosistem. Adapula dampak sosial dimana penduduk adat yang masih menggantungkan hidupnya kepada hutan seringkali menjadi korban akibat deforestasi yang dilakukan oleh segelintir orang, mulai dari kehilangan sumber makanan, kehilangan warisan budaya, konflik, hingga penggusuran paksa.
Indonesia dikenal memiliki beragam flora dan fauna mengesankan yang banyak hidup di hutan. Selain itu hutan Indonesia juga dikenal memiliki peran penting bagi bumi seperti penyerapan karbon. Deforestasi yang tidak diperhatikan tentu akan menyumbang banyak kerugian bagi bumi. Maka dari itu penting bagi seluruh lapisan masyarakat menjaga kelestarian hutan. Kebijakan pemerintah dalam menjaga hutan Indonesia pun harus lebih ketat dan dijalankan dengan sebaik-baiknya. Selain itu masyarakat juga semestinya diberikan edukasi serta diberdayakan agar dapat berkontribusi dalam konservasi hutan. dengan terciptanya kesadaran serta adanya kontribusi masyarakat dalam menjaga hutan maka kedepanya berbagai bencana alam bisa kita cegah, selain itu keanekaragaman baik hayati maupun hewani atau kekayaan lain dalam hutan tetap terjaga .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H